Just another free Blogger theme

Artikel Lainnya

Daftar Isi

  • 1. JENIS DOKUMEN
  • 2. PENOMORAN DOKUMEN
  •  CARA MEMBUAT JENIS DOKUMEN DAN NOMOR DOKUMEN

    Penyusunan arsip dokumen / Photo by AW_Media

    Pada artikel sebelumnya, telah dijelaskan mengenai ruang lingkup serta tahapan - tahapan yang harus dilakukan oleh seorang dokumen kontrol, silahkan buka link berikut ini : Mengenal Dokumen kontrol

    Jika melihat trendnya saat ini, peran seorang dokumen kontrol sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan kontraktor, apalagi berhubungan dengan proyek - proyek berskala besar, semacam industri Migas, Petrochemical, High risk building dan sejenisnya.

    Seorang dokumen kontrol harus mampu mengidentifikasi atau mengelompokan jenis - jenis dokumen untuk setiap departmen atau divisi serta jenis pekerjaan. Nahh...buat rekan - rekan yang baru mengenal dokumen kontrol atau yang bekerja sebagai dokumen kontrol, silahkan baca artikel ini sampai selesai...

    Baiklah kita lanjutkan ke topik selanjutnya, yaitu cara mengenali jenis dokumen dan penomoran dokumen.

    JENIS DOKUMEN

    Dalam sebuah pekerjaan proyek ada beberapa dokumen yang harus di berikan kode atau nomor unik sebagai pembeda pada setiap dokumen, gunanya untuk memudahkan para pengguna mengenali setiap dokumen - dokumen tersebut. Di bawah ini jenis - jenis dokumen yang terbagi dalam beberapa kelompok dan umum digunakan oleh setiap perusahaan kontraktor secara umum.

    1.    Dokumen Umum / General

    Yang dimaksud general dokumen adalah suatu dokumen yang di kelompokan berdasarkan kriteria umum dan tidak masuk kedalam kelompok dokumen spesifik serta dokumen ini dapat digunakan oleh semua disiplin kerja. Berdasarkan pengalaman penulis ada beberapa dokumen yang di kelompokan ke dalam dokumen ini yaitu Dokumen Master, Dokumen schedule proyek, dokumen progress proyek, HSE Plan, Procurement plan, Vendor list, sertifikat keahlian, Laporan Bulanan, Mechanical Completion Procedure, Pre-Commissioning procedure dan sejenisnya. Biasanya setiap perusahaan mempunyai standar dokumen yang sudah baku, silahkan di sesuaikan saja dengan yang sudah ada.

    2.    Dokumen Engineering

    Dokumen Engineering adalah sebuah dokumen yang termasuk kedalam pekerjaan engineering, dokumen ini dibagi menjadi beberapa dokumen yang masing - masing isinya berbeda dengan yang lainnya. Dokumen ini juga dibagi menjadi beberapa disiplin ilmu sesuai dengan bidang yang sedang di kerjakan, secara umum dokumen ini terbagi menjadi 5 disiplin ilmu, diantaraya Civil & Struktur, Mechanical, Piping, HVAC, Elektrikal & Instrument. Selain terbagi menjadi 5 disiplin ilmu dokumen ini terbagi menjadi 3 kategori dokumen, diantaranya :

    • Data Sheet : Dokumen yang berisi tentang data spesifikasi material atau equipment / mesin, berupa spesifikasi teknis produk yang digunakan, Merk, ukuran, Standarisasi material, sertifikat material dan sejenisnya.

    • Calculation Sheet : Dokumen yang berisi tentang data perhitungan teknis terkait material atau equipment yang digunakan dalam suatu pekerjaan proyek. Misalnya data perhitungan struktur beton pondasi mesin, data perhitungan kapasitas pendingin ruangan, data perhitungan penerangan dan sejenisnya.

    • Drawing / Gambar : Dokumen yang berisi tentang gambar tehnik yang terdiri dari gambar layout, detail & potongan gambar disertai dengan ukuran, kop gambar dan keterangan - keterangan lainnya yang berisikan tentang informasi - informasi teknis.

    • Approval Material : Dokumen yang berisi tentang spesifikasi material atau equipment yang di gunakan dalam suatu pekerjaan proyek, dokumen ini hampir mirip dengan data sheet tapi pada dokumen ini hanya mencantumkan merk, ukuran dan type yang digunakan, biasanya dilampirkan dalam bentuk brosur atau katalog produk. 

    3.    Dokumen QC ( Quality Control )

    Selanjutnya dokumen QC yaitu sebuah dokumen yang berkaitan dengan aktifitas Quality Control, mulai dari standarisasi inspection sampai report QC. Secara umum dokumen yang dapat di kategorikan sebagai dokumen QC yaitu QC Plan, Report QC, Inspection Procedure, Form permintaan inspeksi dan sejenisnya.

    4.    Dokumen Prosedur 

    Yang terakhir adalah dokumen prosedur yaitu dokumen yang berkaitan dengan aktifitas kontruksi atau akatifitas pekerjaan di site atau di lapangan. Dokumen ini berisi tentang prosedur kerja, tahapan kerja, proses kerja serta standarisasi kerja.

    Dari keterangan di atas dapat di simpulkan bahwasanya dokumen - dokumen tersebut dapat terbagi menjadi 5 disiplin kerja dan 4 standar dokumen. Agar mempermudah pada saat penomoran dokumen alangkah baiknya pembagian jenis dokumen ini di buatkan bagan atau struktur, seperti contoh di bawah ini.  

    Bagan pembagian jenis dokumen - Design by AW_Media

    Jika di lihat di dalam bagan di atas, sudah bisa di pastikan penomoran dokumen akan jauh lebih mudah di banding tidak ada sama sekali. Jadi dokumen tersebut sudah di bagi menurut kategori, disiplin dan pekerjaannya.

    PENOMORAN DOKUMEN

    Penomoran dokumen adalah suatu kegiatan yang terkait dengan pemberian nomor atau kode unik pada setiap dokumen, supaya memudahkan dalam penyusunan dan penelusuran setiap dokumen. Pemberian nomor dokumen bukan sekedar memberi nomor saja tetapi harus memasukan kode unik supaya dokumen tersebut dapat teridentifikasi dengan jelas.

    Dari uraian di atas tentang jenis - jenis dokumen, sudah pasti dapat disimpulkan kode unik apa saja yang dapat di masukan ke dalam sebuah nomor dokumen. Mari kita coba jabarkan satu persatu.

    1.    Kode Unik

    Seperti yang sudah di jelaskan di atas, kode unik dapat terdiri dari huruf atau angka dengan jumlah 1 atau 3 huruf, usahakan nomor unik jangan terlalu panjang. Penggunaan kode unik ini agar disesuaikan dengan jenis dokumennya, buatlah masing - masing jenis dokumen dengan kode unik yang berbeda. Contohnya :

    • Yang mengeluarkan dokumen diberi kode : DC, ENG, PUR dan lain sebagainya.
    • Kategori dokumen, misalnya : General Document diberi kode : GD dan lain sebagainya.
    • Disiplin kerja, misalnya : Civil diberi kode : C, CV, CS dan lain sebagainya.
    • Dokumen kerja, misalnya : Data Sheet diberi kode : DS, SM, AM dan lain sebagainya, Prosedur kerja di beri kode : WP, PK, WMS, WPS dan lain sebagainya. 

    Contoh di atas merupakan kode - kode unik yang akan di cantumkan kedalam penomoran dokumen, silahkan rekan - rekan kembangkan sendiri atau sesuaikan dengan kode yang sudah di keluarkan oleh masing perusahaan.

    2. Nomor Urut

    Nomor urut adalah suatu penomoran dokumen yang disesuaikan dengan list dokumen yang sudah di buat. jadi teman - teman harus membuat list dokumen atau daftar dokumen terlebih dahulu, dokumen apa saja yang akan di buat. nah..setelah jadi buatlah nomor urut dokumen dimulai dari atas terus kebawah. nomor urut di sesuaikan dengan jenis pekerjaan. Biasanya nomor urut ini menggunakan angka dengan jumlah 3 digit sampai 4 digit ( 001, 002... atau 0001, 0002 ) tergantung jumlah keseluruhan dokumen yang akan di buat. Misalnya dokumen general ada 30 dokumen jadi nomor urutnya mulai dari 001, 002, 003,....030 begitu seterusnya untuk dokumen lainnya.

    3. Nomor Revisi

    Nomor revisi adalah suatu penomoran dokumen yang di khsususkan jika ada perubahan pada setiap dokumen yang pernah dibuat. Biasanya nomor revisi terdiri dari 2 angka saja dimulai dari angka "00", jika ada perubahan pada setiap dokumen dan dokumen tersebut di perbaiki, maka nomor revisi dokumen tersebut berubah menjadi 01 dan seterusnya jika ada perubahan lagi pada setiap dokumennya.

    Dari keterangan di atas sudah dapat di simpulkan tentang pentingnya penomoran pada setiap dokumen proyek. Di bawah ini contoh penomoran dokumen berdasarkan jenis - jenis dokumennya.

    Struktur penomoran dokumen / Design by AW_Media

    Mari kita buat contohnya ya :

    XX-XX-Y-ZZ-NNN-RR

    DC-ED-M-DS-001-00

    Dimana :    DC = Document Control

                                   ED = Engineering Document

                                   M = Mekanikal

                                   DS = Data Sheet

                                   001 = Nomor urut dokumen

                                   00 = Nomor Revisi Dokumen 

    Kesimpulan :

    Dari uraian di atas dapat disimpulkan yaitu setiap penomoran dokumen harus di mulai dari identifikasi dokumen itu sendiri. Mulai dari siapa / divisi / departemen yang mengeluarkan dokumen, type dokumen, jenis pekerjaan, jenis dokumen, nomor urut dan nomor revisi.

    Setelah identifikasi dokumen terbentuk barulah memberikan kode unik pada setiap dokumen dan di lanjutkan dengan nomor urut serta nomor revisi dokumen.

    Baiklah rekan - rekan sekalian inilah sekilas tentang metode atau cara membuat nomor dokumen, tulisan di atas hanya sekedar contoh berdasarkan pengalaman penulis tentang metode penulisan dan penomoran dokumen, mudah ya...silahkan di pelajari dan di kembangkan menjadi lebih baik dan bagus. 

    Semoga artikel ini bermanfaat buat pembaca semuanya, khususnya bagi penulis mudah - mudahan menjadi ladang amal untuk saling menebarkan ilmu dan pengalaman. Aamiin.

    Silahkan tinggalkan pesan...untuk perbaikan artikel ini menjadi lebih baik lagi.


    Salam & Sukses

    AW_Media 



     


     

     




Daftar Isi

 MENGENAL DOKUMEN KONTROL 

Kesibukan seorang dokumen kontrol / Photo by AW_Media

Dalam sebuah struktur organisasi proyek ada jabatan yang namanya document control, yaitu jabatan paling bawah dalam sebuah struktur organisasi tim proyek ( Project Management Team ). Walaupun berada di posisi bawah bukan berarti jabatan tersebut diremehkan ya..karena document control mempunyai peranan penting dalam suatu pekerjaan proyek. Kalo tidak ada document control..apa jadinya keberadaan dan sirkulasi dokumen di setiap proyek...bisa amburadul deh... 

Sebelumnya kita lihat dulu struktur organisai proyek secara umum, ada dimana sih document control itu...

Created by AW_Media

Buat teman - teman..jangan berkecil hati ya...tapi setidak - tidaknya posisi inilah yang sangat penting buat temen - temen yang baru lulus sekolah dan kepingin kerja di proyek, awali langkah dengan proses yang baik. Ilmu dan Belajar itu tidak harus dari sekolah, ilmu dan belajar itu bisa didapatkan dari mana saja, dari tempat kerja, lingkungan, keluarga, teman dekat dan lain - lain.

APA ITU DOKUMEN KONTROL

Dokumen kontrol adalah orang yang mengatur dan menyusun sistem pendokumentasian didalam sebuah organisasi baik secara softcopy ( file di komputer ) maupun hardcopy ( file pisik ). Seorang dokumen kontrol harus tahu dan mengerti bagaimana menyusun suatu format dokumen, system pendistribusian dokumen sampai laporan rekapan dokumen.

Karena pekerjaan di suatu proyek sangatlah komplex dan multi disiplin, jadi seorang dokumen kontrol harus benar - benar mengerti system pendokumentasian serta penamaan untuk masing - masing disiplin.

Jika dalam suatu proyek sebuah perusahaan kontraktor hanya mengambil pekerjaan kontruksinya saja, maka pekerjaan dokumen kontrol tidak terlalu banyak dan rumit, tapi jika pekerjaan yang diambil berupa EPC ( Engineering, Procurement & Construction ) maka peranan seorang dokumen kontrol sangatlah penting dan banyak.

Jadi itulah sekilas pandangan sebuah pekerjaan dokumen kontrol, pusing ya....jangan pusing..karena semua pekerjaan itu pusing...kalo ngga mau pusing ya ngga usah kerja...ngga kerja tambah pusing....karena itu sudah menjadi resiko orang bekerja.

TUGAS UTAMA DOKUMEN KONTROL

Seorang dokumen kontrol mempunyai fungsi dan tugas utama, yaitu :
        1.    Membuat penomeran dokumen masing - masing disiplin
        2.    Membuat system dokumentasi yang mudah dan dapat dibaca oleh semua orang.
        3.    Melakukan distribusi dokumen ke setiap departemen, personal atau ke instansi lain.
        4.    Membuat laporan dokumen.
        5.    Membuat dan menyusun semua dokumen proyek.

1.    Membuat penomoran dokumen 

Dalam setiap dokumen yang dibuat harus mempunyai nomer dokumen yang menjadi pembeda dari dokumen - dokumen lainnya. Sebelum membuat nomor dokumen seorang dokumen kontrol harus tahu dokumen apa saja yang akan dibuat oleh masing - masing personal di tiap - tiap disiplin. Dalam sebuah proyek yang sudah berjalan, biasanya penomoran dokumen sudah ada dan diterbitkan oleh owner atau pemberi kerja. Jadi seorang dokumen kontrol hanya memodifikasi nomer sesuai dengan disiplin kerja. 

2.    Membuat system dokumentasi

Sistem dokumentasi adalah suatu penyusunan dokumen baik secara file software maupun file hardcopy. penyusunan dokumen harus bisa dibaca dan dimengerti oleh semua orang bukan hanya dokumen kontrol saja. Jadi seorang dokumen kontrol sudah harus bisa membuat list dokumen berupa tabulasi yang dapat dibaca dan dimengerti semua tim project, karena dasar sebuah laporan dokumen berawal dari sistem dokumen yang baik.

3.    Distribusi Dokumen

Distribusi dokumen adalah pengiriman dokumen ke setiap personil yang terlibat dalam suatu kegiatan proyek. Dalam hal ini seorang dokumen kontrol harus bisa membuat bentuk distribusi dokumen tersebut, biasanya dalam bentuk dokumen transmittal. Nah..dokumen dokumen transmittal itu juga harus di beri nomor dokumen.

4.    Laporan Dokumen

Seorang dokumen kontrol juga harus bisa membuat laporan progress dokumen, yaitu berupa laporan berapa banyak dokumen engineering yang di submit ke pihak owner atau main contractor, Memilah dokumen yang approved, Not Approved atau Approved as Note. Menyiapkan dokumen presentasi meeting dan menjadi notulen meeting.

5.    Menyusun Dokumen

Penyusunan dokumen dilakukan agar dokumen terlihat rapih dan dapat dibaca dan dimengerti oleh semua pihak. Susunan dokumen tersebut diletakan dalam sebuah file atau folder dan ditempatkan pada sebuah rak buku atau lemari file. diberi kode atau nama agar semua pihak tidak ada kesulitan dalam menemukan dokumen yang diinginkan.

LANGKAH AWAL DOKUMEN KONTROL

Seorang dokumen kontrol harus sudah tahu sistematika dokumen kontrol yaitu harus sudah tahu bagaimana mengawali sebuah pekerjaan, setidaknya sudah tahu darimana harus mulai membuat dan menyusun sebuah dokumen. Mari kita lihat diagram dibawah ini tentang mengawali suatu pekerjaan dokumen kontrol.

6 langkah menjadi dokumen kontrol / Created by AW_Media


Secara umum ada 6 langkah untuk memulai pekerjaan sebagai dokumen kontrol, diantaranya yaitu :

1.    PERSIAPAN KERJA

Untuk memulai suatu pekerjaan sudah seharusnya menyiapkan segala kebutuhan untuk menunjang pekerjaan dokumen kontrol mulai dari meja kerja, perangkat kerja, alat bantu kerja dan lain sebagainya.

2.    PEMBAGIAN JENIS DOKUMEN

Berikutnya adalah pembagian jenis dokumen, seorang dokumen kontrol harus membagi beberapa dokumen sesuai dengan spesifikasi dan kegunaan dokumen itu sendiri, ini dilakukan untuk memudahkan dalam pemberian nomor atau kode dokumen. Jika belum mahir dalam penyusunan dokumen ini alangkah baiknya pembagian jenis dokumen ini melibatkan tim manajemen proyek. Lihat link berikut ini : Cara membuat jenis dokumen dan nomor dokumen

3.    PENOMORAN DOKUMEN

Setelah pembagian jenis dokumen selesai selanjutnya masuk ketahapa berikutnya yaitu penomoran dokumen. Secara umum nomor dokumen dibuat untuk memberikan kode unik dalam setiap pekerjaan, dan membedakan antara satu dokumen dengan dokumen lainnya. Biasanya nomor dokumen dibuat berupa kode huruf dan angka yang berdasarkan pada :

-    Yang menerbitkan dokumen ( Doc. control, nama perusahaan, nama proyek, nama departemen )

-   Jenis dokumen ( Gambar, Material Approval, Data perhitungan, Data spesifikasi mesin, Prosedure kerja, dokumen umum  ) 

-    Jenis pekerjaan ( Civil, Mekanikal, Elektrikal, Instrumen, Pipa, HVAC )

-  Kode Dokumen ( Jumlah dokumen dalam satu pekerjaan, contoh : Proyek A terdiri dari : 001 = Dokumen Approval material, 002 = Perhitungan Teknis, 003 = Data sheet mesin, 004 = Gambar, 005 = Prosedur kerja, 006 = Dokumen umum ) berarti kode dokumen dari 001 s/d 006.

-    Nomor urut dokumen ( dimulai dari atas dan seterusnya, contoh : 001, 002,....dst )

-    Nomor revisi ( no revisi atau nomor perubahan dokumen dan dimulai dengan angka 00, contoh : 00, 01, 02, ....dst )

4.    MEMBUAT TABULASI DOKUMEN

Yang dimaksud dengan tabulasi dokumen adalah pembuatan list atau daftar dokumen yang berisi tentang no dokumen, nama dokumen, jumlah dokumen, tgl pengiriman, tgl penerimaan, jenis dokumen, dan lain - lain. Jadi semua yang di kerjakan dari no 1 sampai no 3 di masukan ke dalam bentuk tabulasi atau daftar dokumen. Biasanya dimasukan ke dalam format excel, dengan kata lain seorang dokumen kontrol harus mahir menggunakan program excel di komputer.

5.    DISTRIBUSI DOKUMEN

Berikutnya adalah distribusi dokumen yaitu pengiriman dokumen - dokumen ke semua pihak yang terlibat dalam suatu pekerjaan. Pendistribusian dokumen ini bisa menggunakan softcopy ( email ) atau hardcopy dengan dibuktikan dengan form atau bukti pengiriman dokumen yang biasa disebut dengan transmittal. Dokumen transmittal ini berisi tentang nama dokumen, tanggal pengiriman, jumlah dokumen, nama pengirim dan nama penerima dan lain sebagainya.

6.    LAPORAN DOKUMEN

Terakhir adalah pembuatan laporan dokumen, di mana seorang dokumen kontrol akan membuat laporan progress penyelesaian dokumen, jumlah dokumen terakhir, jumlah dokumen yang di kirim, jumlah dokumen yang di setujui dan lain sebagainya, Laporan tersebut bisa dalam bentuk tabulasi excel atau bentuk grafik / kurva. Biasanya laporan tersebut dibuat setiap minggu atau setiap bulan sekali dan langsung dilaporkan ke atasan sesuai struktur organisasi yang telah dibuat.

Demikianlah uraian singkat mengenai ruang lingkup pekerjaan seorang dokumen kontrol dalam sebuah organisasi proyek. Semoga artikel ini menjadi sumber inspirasi serta menambah wawasan dan pengetahuan buat rekan - rekan yang ingin masuk ke dalam dunia proyek sebagai dokumen kontrol.

Jangan berkecil hati, banyak belajar dan membaca akan semakin pandai di kemudian hari, terus fokus dan tekun dalam menjalankan suatu bidang pekerjaan. Ada sebuah motto bagus nih "Janganlah pekerjaan itu menjadi beban buat dirimu, jadikanlah pekerjaan itu sumber ilmu dan pelajaran buat dirimu". 

Silahkan share artikel ini ke rekan - rekan anda sekalian, semoga menjadi manfaat dan berkah buat kita semuanya khususnya buat para pembaca setia Blog AW_Media.


Salam & Sukses

AW_Media


Artikel lainnya :


Daftar Isi

 MENGENAL ALAT ANGKAT DAN ANGKUT

Selamat dan sukses untuk para pekerja proyek..salam satu proyek...semoga apa yang dilakukan hari akan membawa berkah buat rekan - rekan semuanya, sehat selalu dalam beraktifitas...Salam.

" SAFETY FIRST "

Salam untuk semua pembaca setia artikel AW_Media pastinya sudah tahu ya..tentang judul di atas...yaitu alat angkat dan angkut, bagi rekan - rekan yang belum mengenal..yuu..kita lanjutkan baca artikel ini sampai selesai. Pada artikel sebelumnya saya sudah tuliskan tentang alat angkat 3 jenis alat angkat berat dan alat angkut Jenis alat angkut berat secara terpisah, di artikel ini saya akan jelaskan tentang alat angkat juga digunakan sebagai alat angkut.

DEFINISI ALAT ANGKAT DAN ANGKUT

Definisi alat angkat dan angkut adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk mengangkat beban, alat ataupun material dan memindahkan dari lokasi satu ke lokasi lainnya dengan jarak yang sudah ditentukan atau ke tempat yang berbeda.

Dibawah ini beberapa kendaraan atau alat yang terkait dengan alat angkat dan angkut.

JENIS - JENIS ALAT ANGKAT DAN ANGKUT

Secara fungsi jenis alat angkat dan angkut adalah suatu alat untuk mengangkat beban dan memindahkan ke lokasi lain. Jenis alat ini secara umum terbagi dua yaitu manual dan otomatis. Apa itu alat angkat dan angkut manual dan otomatis..?

Alat angkat dan angkut manual adalah suatu alat pengangkat dan pengangkut yang dilakukan secara manual, yaitu menggunakan tenaga manusia sebagai pengangkat dan pembawa beban nya, contoh : Hand pallet, Trolley dan sejenisnya, sedangkan alat angkat dan angkut otomatis adalah suatu alat pengangkat dan pengangkut beban menggunakan mesin jadi tenaga manusia hanya digunakan untuk mengoperasikan saja. Alat atau mesin ini secara umum bisa menggunakan energi Bahan bakar minyak, Gas dan listrik. Dibawah ini contoh beberapa alat angkat dan angkut otomatis atau yang menggunakan mesin.

1.    FORKLIFT

Jika dilihat dari bahasanya forklift artinya garpu mengangkat, secara definisi forklift adalah alat atau mesin yang digunakan untuk mengangkat beban dan memindahkan dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan jarak yang sudah ditentukan atau ke lokasi berbeda. Contohnya mengangkat dan memindahkan benda dari gudang A ke gudang B dengan jarak antar gudang 1 km.

Jenis forklift ini banyak macamnya dengan beban angkat yang berbeda - beda pula, yang umum digunakan mulai dari 3 ton sampai 15 ton. begitu pula fungsinya ada yang digunakan untuk mengangkat beban di atas pallet, peti kemas, drum, kantong material, pipa dan lain sebagainya.

Mari kita sama - sama mengenal apa itu forklift dan bagian - bagian utamanya.

Photo by AW_Media

Berdasarkan laman dari Indotara secara umum forklift terdiri dari beberapa bagian utama, diantaranya yaitu :

Design by AW_Media

Yuu..kita kenalan sama kendaraan angkat dan angkut bergerak jenis forklift ini dengan mengetahui fungsi pada bagian - bagian utamanya.

    >    MAST

Mast adalah dua buah tiang yang terbuat dari besi yang kokoh yang berfungsi sebagai penyangga forklift sekaligus tempat kedudukan dari carriage, hydrolic lifting system, Backrest dan komponen lainnya.

    >    BACKREST

Backrest berfungsi sebagai pengaman pada saat forklift membawa beban yang tinggi dan pada saat caariage di miringkan ( tilt ). terbuat dari besi yang kokoh seperti bentuk pagar.

    >    CARRIAGE

Carriage adalah sebagai penghubung antara fork dengan mast, di tempat inilah fork di tempatkan, bisa di geser ke kanan atau ke kiri sesuai dengan lebar muatan yang akan diangkat. Juga sebagai sandaran atau pengaman pada saat forklift berjalan.

    >    FORK

Fork adalah bagian penting dari sebuah kendaraan forklift, fork berarti garpu karena berfungsi sebagai pengangkat beban atau sebagai tumpuan beban pada saat diangkat dan bergerak atau berjalan. Fork ini ada bermacam - macam bentuk sesuai dengan penggunaannya, tetapi secara umum fork yang sering kita jumpai adalah berbentuk dua buah besi lurus dengan panjang rata - rata 2,5 meter.

    >    OPERATOR CABIN

Operator cabin atau di sebut ruang operator adalah tempat operator forklift untuk mengoperasikan kendaraan forklift mulai dari mengangkat sampai memindahkan beban. Ruang operator ini terdiri dari perangkat mekanik mulai dari stir, pedal gas dan rem, tuas untuk naik turun dan tuas untuk miring dan komponen lainnya termasuk perangkat listriknya.

    >    COUNTER WEIGHT

Counter weight adalah pemberat kendaraan yang ada di bagian belakang dan menyatu dengan body forklifnya. berfungsi sebagai penyeimbang atau menstabilkan forklift pada saat mengangkat dan membawa beban. 

Nah..itulaha beberapa keterangan terkait fungsi dari bagian - bagian utama sebuah kendaraan Forklift. 


2.    TRUCK MOUNTED CRANE ( TMC )

Selanjutnya alat angkat dan angkut otomatis lainnya adalah Truck Mounted Crane atau TMC. Kendaraan ini sangat flexible dan mampu mengangkat dan mengangkut beban berat atau kendaraan berat. Banyak digunakan oleh perusahaan kontraktor, penyewaan alat berat, dan sejenisnya.

Kendaraan ini mempunyai boom lift seperti crane pada umumnya, outriger, tuas pengatur dan kursi operator, semuanya menyatu dengan rangka kendaraan truknya. truknya mempunyai landasan baja yang flat yang berfungsi untuk meletakan alat, material, equipment dan sejenisnya dan di sisi truknya terdapat ring guide atau hook yang berfungsi untuk tempat mengikat beban diatasnya.

Jadi secara fungsi kendaraan ini akan mengangkat beban menggunakan boomliftnya lalu memindahkan ke badan truk yaitu landasan plat baja lalu beban tersebut diikat kuat, jika sudah semuanya aman "safety" kendaraan truk ini akan bergerak memindahkan beban tersebut ke tempat yang dituju atau ke lokasi yang berbeda. Daya angkat sebuah TMC rata - rata dan yang umum digunakan adalah 3.5 ton sampai 15 ton, biasanya jika beban sudah di atas 15 ton, operator akan menggunakan crane untuk mengangkat dan truk trailer untuk memindahkannya.

Photo by AW_Media

Nah...untuk rekan - rekan yang bekerja di proyek, pastinya sudah pada tahu ya..kendaraan alat angkat dan angkut tersebut ( photo di atas ). Seperti biasa kita akan mengenal lebih jauh tentang bagian - bagian utama kendaraan tersebut, di antaranya :

Design by AW_Media

Beberapa fungsi utama dari sebuah kendaraan TMC adalah sebagai berikut :

>    STEERING CABIN

Steering Cabin atau ruang kemudi berfungsi sebagai tempat operator TMC mengendarai kendaraan tersebut sama seperti kendaraan truk pada umumnya dan tidak ada perbedaan sama sekali.

>    OPERATOR CHAIR

Operator chair adalah tempat duduk untuk operator TMC atau operator boom lift, ini yang membedakan antara truk biasa denga truk TMC, karena truk TMC terdapat kursi operator untuk mengoperasikan crane di area belakan steering cabin. Di tempat kursi operator ini terdapat terdapat beberapa tombol dan tuas untuk mengoparasikan crane.

> BOOM LIFT

Boom lift adalah sebuah lengan teleskopik yang dapat dioperasikan maju dan mundur sesuai dengan yang diinginkan, terdapat pulley dan hook untuk mengaitkan wire sling atau webbing sling. 

> MAST

Mast adalah sebuah sebuah struktur tiang yang kokoh sebagai tempat kedudukan boomlift, hydrolik, kursi operator, tangga operator serta komponen - komponen lainnya. Selain itu pula terdapat slewing mechanism yang dapat membuat mast tersebut dapat berputar 360 derajat. Mast tersebut bertumpu pada chassis atau rangka kendaraan truk itu sendiri dan diikat dengan baut yang sangat kuat, sehingga kokoh dan stabil.

> OUTRIGGER

Outrigger adalah sebuah tambahan kaki - kaki yang dapat keluar dan masuk menggunakan hydrolik yang terdapat pada TMC tersebut. Fungsi utama outrigger ini adalah untuk menopang dan menjaga kestabilan kendaraan TMC pada saat mengangkat beban dan memindahkan ke area landasan truknya. Sebelum melakukan pengangkatan outrigger akan di keluarkan dan diturunkan sampai badan truknya terangkat, jadi yang menopang truk nya bukan lagi roda kendaraan tapi outriggernya. 

> TRUCK BED

Truk bed adalah sebuah landasan flat yang terdapat pada badan truk yang terbuat dari plat baja yang kuat. Fungsi nya adalah untuk menempatkan beban berupa material, alat - alat, mesin dan sejenisnya.

Itulah beberapa fungsi dari beberapa bagian utama dari sebuah TMC atau Truck Mounted Crane, dan masih banyak bagian - bagian lainnya yang sangat penting juga tapi tidak saya jelaskan di sini secara detail. 


3.    REACH STACKER

Ada lagi kendaraan yang masuk dalam kategori alat angkat dan angkut otomatis yaitu kendaraan Reach Stacker yaitu kendaraan angkat dan angkut ini khusus mengangkat peti kemas atau kontainer dan memindahkan ke tempat lain. Memang kendaraan ini hanya digunakan didalam area saja, maka dari itu kendaraan jenis ini jarang kita temui di jalan - jalan pada umumnya. Kendaraan ini banyak digunakan oleh perusahaan cargo peti kemas, pelabuhan peti kemas, pergudangan khusus peti kemas.

Photo by AW_Media

Secara fungsi hampir sama dengan Forklift pada umumnya, bagian - bagian utamanya terdiri dari, Boomlift, Operator Cabin, Counter weight, Spreader bar, Rotator atau Swing Rotator.

Fungsi bagian - bagian utama kendaraan Reach Stacker

Photo by AW_Media


>    COUNTER WEIGHT

Counter weight adalah pemberat kendaraan yang ada di bagian belakang dan menyatu dengan body kendaraanmya. berfungsi sebagai penyeimbang dan menstabilkan kendaraan ini pada saat mengangkat dan membawa beban. 

>    BOOM LIFT

Boom lift adalah sebuah lengan teleskopik yang dapat dioperasikan maju dan mundur sesuai dengan yang diinginkan, boom lift ini ditopang oleh dua buah hydrolik yang berfungsi untuk mengangkat beban dan boom lift itu sendiri. Pada boom lift ini juga terpasang swing rotary dan spreader bar.

>    SPREADER BAR

Bagian yang terpasang pada boom lift yaitu spreaderbar yang berfungsi untuk mengangkat peti kemas atau kontainer. Pada spreaderbar ini terdapat empat pengait ( Hook ) yang berfungsi untuk menjepit peti kemas pada setiap ujung - ujungnya. Spreaderbar ini dapat memanjang dan memendek sesuai ukuran peti kemas yang diangkatnya menggunakan system hydrolik yaitu 20 feet sampai 40 feet.

Pada spreaderbar ini juga terdapat swing rotator yang berfungsi untuk memutar dan meratakan spreaderbar pada saat menyusun peti kemas.

Itulah sedikit gambaran mengenai fungsi dari bagian - bagian utama kendaraan reach stacker. Silahkan lihat link video ini tentang Reach Stacker

Baiklah rekan - rekan pembaca setia, selain contoh di atas ada beberapa alat angkat dan angkut lainnya yang tidak saya jelaskan di sini, seperti handpallet manual dan otomatis, forklift khusus pergudangan, dan sejenisnya.

Semoga artikel yang saya tulis ini bermanfaat dan berguna buat rekan - rekan pembaca semuanya dan menjadi sumber inspirasi buat rekan - rekan yang ingin menuangkan hobi menulis, membaca dan bercerita tentang seputar dunia proyek.

Salam dan Sukses

AW_MEDIA

Jangan lupa lihat link Youtubenya ya...



Silahkan lihat artikel lainnya :

Daftar Isi

MENGENAL ALAT ANGKAT MODERN JENIS CRANE BESERTA FUNGSINYA

                                                                                                                                        Photo by AW_Media

Salam sukses selalu buat rekan - rekan semuanya...

Yuu..kita sama -  sama mengenal dan mengetahui apa itu alat angkat modern. Jaman dulu pekerjaan mengangkat merupakan pekerjaan yang seluruhnya mengandalkan tenaga manusia. Semakin berat beban yang diangkat maka semakin banyak tenaga manusia yang dibutuhkan.Seiring perkembangan jaman semakin banyak pula penemuan - penemuan terkait alat angkat ini, sehingga dapat mempermudah pekerjaan manusia serta menghemat waktu dan biaya.

Dengan perkembangan tehnologi saat ini banyak inovasi - inovasi terkait alat angkat tersebut, dari yang manual sampai yang berteknologi tinggi. Nah, saat ini begitu banyak alat - alat angkat yang dapat digunakan. Beikut ini beberapa alat - alat angkat modern untuk mengangkat benda - benda berat.

DEFINISI ALAT ANGKAT

Ada 2 pengertian tentang alat angkat :

  • Alat angkat adalah suatu mesin atau alat yang digunakan untuk mengangkat benda atau beban yang berat dan memindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya dalam satu lokasi yang sama.
  • Alat angkat dan angkut adalah suatu mesin atau alat yang digunakan untuk mengangkat benda atau beban yang berat dan memindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya dalam lokasi yang berbeda.

JENIS - JENIS ALAT ANGKAT MODERN

Alat angkat berat ini sudah banyak dan umum digunakan oleh para pengusaha kontruksi, terutama perusahaan kontraktor, penyewaan alat - alat berat.dan sejenisnya. Jenis Crane ini terbagi 3 macam, yaitu Mobile Crane, Crawler Crane dan Tower Crane yang masing - masing mempunyai fungsi dan penggunaan yang berbeda - beda.

Di bawah ini beberapa penjelasan terkait mesin alat angkat modern yang sudah tidak asing lagi buat para pekerja industri dan kontruksi yaitu alat angkat berat jenis Crane, diantaranya :

1.    CRANE JENIS MOBILE


                                                                                                                                                     Photo by AW_Media
    

Kendaraan berat jenis ini adalah jenis Crane yang menyatu dengan kendaraan truknya, sehingga bisa digunakan langsung ke lokasi kerja atau lokasi proyek tanpa menggunakan kendaraan berat lainnya untuk mengangkut crane tersebut. Jenis crane ini menggunakan roda / ban karet untuk memudahkan berjalan di jalan raya, serta mempunyai boom telescopic yang dapat diatur panjang dan pendeknya sesuai kebutuhan pengangkatan dengan menggunakan system hydrolik. Kapasitas angkat crane jenis ini yang umum digunakan yaitu mulai dari 25 Ton sampai 250 Ton.

Yuu..kita mengenal lebih dekat bagian - bagian utama kendaraan berat jenis mobile crane tersebut.

Bagian - bagian utama Mobile Crane
                                                                                                                                                                    Design by AW_Media

2.    CRANE JENIS CRAWLER


                                                                                                                                                       
Photo by AW_Media    

Yang berikutnya adalah crane jenis crawler, mengapa di sebut crawler crane ? karena crane tersebut menggunakan roda besi yang saling terkait disebut dengan crawler.

Crawler crane ini banyak digunakan untuk medan - medan yang ekstrim dan bergelombang, serta digunakan untuk mengangkat beban yang sangat berat dibandingkan dengan kendaraan mobile crane, dengan roda - roda yang berbentuk rantai agar dapat bergerak di segala medan.

Crawler crane ini mempunyai keterbatasan jangkauan, karena boom liftnya bukan berbentuk telescopic melainkan berbentuk frame atau rangka baja yang panjang jangkauannya sudah disesuaikan dengan kebutuhan pengangkatan. Kapasitas crawler crane ini yang umum digunakan berkisar dari 50 ton sampai dengan 3500 ton.

Karena terdiri dari beberapa bagian yang terpisah dan akan dirangkai atau di assembly di lokasi kerja, maka crawler crane ini harus diangkut menggunakan truk trailer. Untuk merangkai crawler crane dengan kapasitas yang besar harus dibantu dengan crane lagi untuk memudahkan proses merangkainya.

Maka dari itu biaya sewa crawler crane sangat mahal dibandingkan dengan mobile crane dikarenakan biaya mobilisasi kendaraan serta biaya assembly setiap bagian - bagian crane tersebut.

Bagian - bagian utama Crawler Crane

                                                                                                                                       
       

3.    CRANE JENIS TOWER

                                                                                                                                                       Photo by AW_Media

Alat angkat berikutnya adalah Tower Crane dimana crane tersebut terdiri dari beberapa rangka baja yang dirangkai menjadi satu bagian yang kokoh, ada dua bagian rangkaian rangka baja yaitu rangka baja arah vertical dan rangka baja arah Horizontal. Fungsi tower crane ini adalah untuk mengangkat material dan pekerjaan kontruksi ke bagian yang tinggi, jadi memudahkan para pekerja untuk bekerja di bagian tinggi suatu bangunan. Pemasangan tower crane di sesuaikan dengan keringgian bangunan yang di inginkan, biasanya banyak digunakan pada pembangunan gedung - gedung tinggi.

Buat orang - orang proyek kontruksi pastinya sudah mengenal apa itu tower crane dan sudah menjadi hal yang biasa di lihat, walaupun sebagian orang juga ada yang belum mengenal apa itu tower crane ?

Yuu..kita simak sama - sama dan mengenal apa itu tower crane serta bagian - bagian utamanya.

Apa itu Tower Crane..?

Menurut laman Scienceabc, Tower Crane adalah suatu alat angkat yang berfungsi untuk mengangkat material ke tempat yang lebih tinggi serta membantu dan memudahkan pekerjaan kontruksi di tempat yang paling tinggi. Penggunan tower crane ini biasanya terdapat pada pembangunan gedung - gedung beringkat seperti bangungan kantor, apartemen, hotel dan sejenisnya.

Tower crane ini termasuk alat angkat berat yang pengoperasiaannya harus dengan hati - hati dan ketelitian yang baik. Pekerja yang mengoperasikan tower crane juga harus yang ahli di bidangnya dan mempunyai surat ijin operator serta bersertifikat.

Tower crane ini terdiri dari beberapa bagian yang di rangkai satu sama lainnya dalam bentuk vertical dan horizontal, karena secara kontruksi memiliki bobot yang berat maka diperlukan pondasi yang sangat kuat serta penopang yang sangat kokoh.

Bagian - bagian utama Tower Crane

Nahh...setelah mengetahui fungsi nya..yuu..kita mencari tahu bagian - bagian utama dari tower crane tersebut, Berikut ini adalah bagian - bagian utama dari sebuah tower crane yang perlu anda ketahui.

                                                                                                                                                    Photo by AW_Media    
1. Base / Bagian Dasar Tower Crane

Bagian ini merupakan bagian dasar dari suatu bangunan tower crane dan merupakan bagian yang sangat penting dari sebuah struktur tower crane. Base station ini adalah sebuah pondasi yang ditanam kedalam tanah dengan kedalaman yang sudah dihitung berdasarkan beban dan tinggi tower crane yang akan di pasang. Base station ini menggunakan cor / concrete dengan kualitas yang tinggi, yang di dalamnya terdapat rangkaian pembesian serta 4 buah high anchor yang berfungsi untuk mengikat bagian bawah / penopang sebuah tower crane.

2. Mast Section Frame

Berikutnya ada mast section frame yaitu suatu rangkaian column atau tiang berbentuk frame atau rangka baja yang dipasang secara vertical dan berfungsi sebagai tiang penyangga. Mast section merupakan bagian frame yang dirangkai dengan bagian lainnya menggunakan pin atau pasak dan diikat menggunakan mur / nut dipasang secara vertikal yang tingginya disesuaikan dengan tinggi bangunannya.

3. Mast Section Support

Mast section support adalah bagian penguat mast section atau tiang penyangga tower crane jika pemasangan tower crane sudah terlalu tinggi, pemasangan penguat tower crane ini berfungsi untuk menjaga kestabilan tower crane itu sendiri, penguat tower crane ini dapat dipasang pada bagian gedung setiap 3 atau 4 section ( 1 section : 6 mter ).

4. Climbing Frame

Bagian selanjutnya yaitu climbing frame yang merupakan bagian penting sebuah tower crane yang berfungsi untuk menambah dan mengurangi mast section atau penyangga di setiap section tower crane itu sendiri dengan adanya perangkat hydrolik maka climbing frame tersebut dapat terangkat sejauh 1 section ( 6 meter ) lalu dengan bantuan jib dan katrol pada crane itu sendiri akan dimasukan mast section frame kedalam climbing frame lalu diikat denga baut dan mur. maka tower crane tersebut sudah bertambah 1 section atau 6 meter.

5. Slewing Crane

Selanjutnya adalah bagian slewing crane yang berfungsi sebagai slewing mechanism yang dapat berputar 360 derajat. dengan kata lain slewing crane berfungsi sebagai peralatan kerja yang dapat dioperasikan oleh operator didalam ruang operator tower crane. posisi slewing crane terletak pada bagian bawah ruang operator dan bagian atas mast section frame.

6. Counter Jib

Counter jib ini berfungsi untuk menyeimbangkan beban tower crane itu sendiri pada saat berputar dan mengangkat beban. Pemasangan counter jib harus sesuai dengan beban yang diangkat serta beban tower itu sendiri dengan mengacu pada titik tumpu atau titik berat tower crane dengan radius pengangkatan serta sudah melalui perhitungan dan pemeriksaan yang benar.

7. Jib Tower Crane

Selanjutnya adalah Jib tower crane / working arm yaitu suatu rangkaian rangka baja yang kokoh yang dipasang secara horizontal dan diperkuat dengan tali baja yang diikat pada bagian atas tower crane, selain itu juga difungsikan sebagai tempat untuk meletakan beberapa bagian penting diantaranya, trolley motor, hook, pulley dan hoist crane serta rangkaian listrik lainnya. pada bagian inilah tower crane bekerja untuk mengangkat dan memindahkan material dan alat - alat kontruksi lainnya.

8. Top Tower Crane

Yang terakhir adalah bagian top tower crane yang berfungsi untuk menempatkan ruang operator serta rangka baja bagian paling atas. Terdapat anak tangga untuk memudahkan operator masuk kedalam kabin kontrol. Dari sinilah kontrol pengoperasian tower crane dilakukan.

4.    CRANE JENIS OVERHEAD ( OVERHEAD TRAVELLER CRANE )

Overhead traveller crane banyak kita temui di industri - industri berat, contohnya : Industri baja, industri fabrikasi baja, Pengolahan bahan baku, industri automotive dan sejenisnya.

Photo by AW_Media

Secara fungsi Overhead Traveller akan mengangkat dan menurunkan beban menggunakan motor dan pulley yang terdapat pada OHC tersebut dan memindahkan dengan berjalan secara horizontal maju dan mundur ke tempat yang di tuju menggunakan girder yang terapasang pada rail struktur bangunan. jadi overhead crane akan tetap berada di posisinya, tidak bisa pindah ke lokasi lain kecuali dibongkar dan dipindahkan.

Kapasitas angkat dari Overhead crane bermacam - macam tergantung kebutuhan yang diinginkan, rata - rata untuk pengangkatan material produksi mulai dari 1.5 Ton sampai 10 Ton. Pemasangan Overhead crane ini selain memperhitungkan beban girdernya juga harus memperhitungkan struktur baja sebagai penopang overhead crane tersebut.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai 4 alat angkat modern jenis crane yang dapat saya sampaikan, semoga artikel ini dapat menjadi acuan, pengetahuan serta inspirasi buat temen - temen semua, khususnya buat rekan - rekan yang bekerja di dunia proyek.

Dengan membaca artikel ini semoga yang sudah tahu menjadi lebih tahu yang tidak tahu menjadi tahu, dan jangan segan - segan untuk berbagi ilmu. Tidak akan habis ilmu yang kita berikan ke orang lain malah akan bertambah ilmu yang kita miliki saat ini.

Sekian dan terima kasih kepada rekan - rekan semua yang membaca artikel ini, mohon maaf jika ada kesamaan atau kesalahan didalam isi artikel tersebut, semoga bermanfaat.

Salam & Sukses

Silahkan kunjungi :

Link site :

aw_media

AW_Media Channel

Artikel lainnya :

Cara membuat ulir menggunakan mesin senai portable

Jenis angkutan umum truk trailler

Jenis angkutan khusus truk trailler


Referensi artikel :

scienceabc

ruanghse

kmmi