Just another free Blogger theme

Artikel Lainnya

 MEMBUAT LAPORAN RAPAT MINGGUAN ( WEEKLY MEETING REPORT )

Daftar Isi

Setelah melalui proses panjang untuk membuat sebuah hasil rekap dokumen serta laporan dokumen, maka dari semua hasil tersebut dibuatlah sebuah laporan setiap minggunya yang akan ditampilkan dalam meeting atau rapat setiap minggunya. Biasanya rapat tersebut berupa laporan kemajuan kerja setiap minggunya dari kontraktor bersama dengan main cont. atau owner.

Untuk dapat membuat laporan rekap dokumen silahkan buka link artikel ini Membuat Daftar dan Laporan Dokumen Proyek. Selanjutnya mari sama - sama kita bahas tentang cara membuat laporan rapat mingguan.

DEFINISI LAPORAN RAPAT MINGGUAN ( WEEKLY MEETING REPORT )

Dalam setiap pekerjaan pastinya semua perusahaan kontraktor akan diminta pertanggung jawaban atas kinerja selama proyek berlangsung. Nah untuk mengetahui perkembangan kerja di proyek tersebut maka diadakanlah sebuah rapat setiap minggunya untuk membahas masalah kemajuan hasil kerja selama satu minggu. Tugas seorang Dokumen kontrol hanya membuat dan menyusun setiap laporan supaya tampilan laporan menjadi lebih baik dan informatif. Mengenai isi dari laporan tersebut berasal dari berbagai sumber diantaranya :

1.    Project Kontrol

2.    Engin eering

3.    Procurement 

4.    Kontruksi

5.    Quality Control 

7.    HSE ( Health, Safety and Environment ) 

Sebelum masuk ke dalam pembahasan pembuatan laporan rapat mingguan, alangkah baiknya anda mengenal terlebih dahulu sumber informasi yang menjadi dasar isi dari sebuah laporan mingguan.

1.    Project Control

Project Control adalah sebuah jabatan yang disandang oleh seseorang yang mempunyai keahlian pada bidang perencanaan ( planning ) dan pengontrolan terhadap kemajuan pekerjaan serta membuat tagihan ( payment ) progress pekerjaan setiap bulannya. Seorang project control akan membuat laporan perkembangan pekerjaan dalam bentuk tabulasi, prosentasi progress serta grafik ( Kurva S ). Seorang project control akan merangkum semua aktifitas pekerjaan yang berasal dari berbagai sumber, diantaranya Engineering, Kontruksi, QC, HSE, Procurement serta dokumen kontrol. Setelah semua dokumen sudah terangkum dan tersusun maka dokumen tersebut akan di kirim ke dokumen kontrol untuk dibuatkan nomor dokumen serta dokumen pengiriman ( Transmittal document ). 

2.    Engineering

Engineering adalah sebuah jabatan yang disandang oleh seseorang yang mempunyai keahlian pada bidang tertentu khususnya perencanaan, perhitungan dan gambar tehnik. Seorang engineering akan membuat laporan kemajuan hasil kerjanya berupa rencana kerja minggu ini dan minggu selanjutnya, produktifitas terhadap gambar dan dokumen tehnis lainnya, Mengangkat isu atau permasalahan seputar engineering. Laporan hasil kerja tersebut akan di laporkan ke project control untuk dibuatkan resumenya.

3.    Procurement

Procurement adalah sebuah jabatan yang disandang oleh seseorang yang mempunyai keahlian pada bidang pengadaan barang atau pembelian barang. Seorang procurement akan membuat laporan perkembangannya yaitu berupa informasi terkait kedatangan material, perencanaan pemesanan dan pembelian material, Membuat nama vendor atau rekanan penyuplai material atau barang. Semua informasi tersebut akan di berikan ke project control untuk dibuatkan resumenya.

4.    Kontruksi

Kontruksi adalah sebuah aktifitas pekerjaan yang melibatkan banyak pekerja, terutama pekerja yang mempunyai keahlian pada bidangnya masing - masing, contohnya pekerja civil, pekerja pemasangan struktur baja, juru las dan lain sebagainya. Para pekerja tersebut akan di pimpin oleh beberapa supervisor dan seorang manajer kontruksi. Seorang supervisor atau manger kontruksi akan membuat laporan perkembangan kemajuan perkerjaan di lapangan berupa kemajuan hasil kerja dalam satu minggu dan rencana pekerjaan  di minggu berikutnya, serta mengangkat isu yang berkembang di lapangan. Laporan tersebut akan di berikan ke project control untuk dibuatkan resume dan laporannya.

5.    Quality Control

Quality Control adalah sebuah jabatan yang disandang oleh seseorang yang mempunyai keahlian pada bidang inspeksi atau pengecekan kualitas hasil pekerjaan kontruksi. Seoarang Inspectorlah yang akan menentukan bagus tidaknya suatu hasil pekerjaan, ini dibuktikan pada hasil laporan pemeriksaan yang di tanda tangani dan disetujui oleh pihak maincont atau owner. Seorang QC akan membuat laporan QC berupa hasil pemeriksaan dalam form atau lembar inspeksi serta rencana pemeriksaan pada minggu berikutnya.

6.    HSE ( Health, Safety and Environment )

HSE atau Safety adalah sebuah jabatan yang disandang oleh seseorang yang mempunyai keahlian dalam bidang HSE dan mempunyai sertifikat K3 umum. Seorang safety akan membuat laporan mingguan yang berisi tentang kegiatan HSE selama satu minggu, Inspeksi berkala terhadap alat - alat kerja, jumlah ijin kerja di lapangan, temuan - temuan serta isu yang terjadi di lapangan.

Dari uraian di atas sudah dapat disimpulkan ya tugas sebenarnya seorang dokumen kontrol terhadap laporan mingguan ini. jadi yang membuat dan menyusun laporan mingguan adalah seorang project control, setelah laporan semua tersusun baru di serahkan ke bagian dokumen kontrol untuk dirapihkan dan distribusikan ke pihak - pihak terkait.

SUSUNAN LAPORAN RAPAT MINGGUAN ( WEEKLY MEETING REPORT )

Dalam sebuah rapat antara pelaksana kerja dan pemberi kerja biasanya dilakukan satu kali dalam seminggu atau disebut Weekly Meeting. Didalam rapat tersebut kontraktor akan menjelaskan dan menjabarkan kemajuan hasil kerja dalam satu minggu serta isu dan permasalahan yang terjadi dilapangan. Dalam hal ini semua yang terlibat dalam aktifitas proyek harus hadir untuk mewakili setiap permasalahan atau isu yang berkembang selama satu minggu.

Dalam sebuah rapat mingguan dibutuhkan sebuah laporan yang benar, aktual dan informatif. Jadi semua informasi yang tertuang dalam sebuah laporan harus benar dan dipresentasikan dengan jelas dan dimengerti oleh semua pihak. Karena laporan tersebut ditampilkan dalam bentuk presentasi biasanya seorang dokumen kontrol harus dapat menggunakan program komputer ms. power point.

Dalam sebuah laporan mingguan harus dapat tersusun dengan rapih dan sesuai dengan tahapan pembahasan. Mari kita bahas lebih lanjut tentang bagaimana menyusun sebuah laporan rapat mingguan atau Weekly Meeting Report.

1.    Judul 

Tahap awal yang harus dibuat adalah sebuah judul laporan yang terdiri dari logo perusahaan pemberi kerja dan logo kontraktor, nama proyek, Weekly Meeting ke-1, ke-2, ke-3 dan seterusnya serta tanggal-bulan dan tahun Weekly meeting dilaksanakan, Periode tanggal dalam satu minggu, contoh nya dari tanggal 02/05/22 s/d 09/05/22. Seperti contoh sederhana dibawah ini.

Bentuk judul Laporan Meeting Mingguan / Design by AW_Media 

2.    Agenda Pembahasan

Selanjutnya masuk ketahapan agenda pembahasan, dalam suatu meeting harus sudah dipersiapkan agenda atau susunan yang akan dibahas dalam setiap meeting, supaya materi pembahasan tidak meluas atau membahas topik lainnya dan pembahasan dapat diselesaikan satu persatu sehingga tersusun dengan rapih. Susunan atau agenda laporan meeting secara sederhana dapat dilihat pada contoh di bawah ini.

Bentuk Agenda Meeting / Design by AW_Media

Selanjutnya masuk ketahapan berikutnya yaitu isi pembahasan yang sudah dimasukan kedalam agenda meeting, terdapat beberapa isi pembahasan terkait aktifitas pekerjaan di dalam proyek.

supaya lebih bisa dipahami..lanjutkan baca artikel ini sampai selesai ya...

3.    Review hasil rapat minggu lalu

Berikutnya yang ke-tiga yaitu pembahasan tentang review hasil rapat minggu, jadi setiap minggunya pastinya ada rapat hasil kerja, nah..rapat tersebut membuahkan hasil berupa tindakan yang akan dilakukan, solusi terhadap isu yang berkembang, informasi dan lain sebagainya. Semua hasil rapat tersebut dibuatlah rekap hasil rapat atau disebut MoM ( Minute of Meeting ). Hasil rapat tersebut akan dibacakan dan direview pada saat rapat berlangsung. Seorang dokumen kontrol yang akan membuat dan menyajikan bentuk rekap hasil rapat tersebut.

4.    Laporan HSE

Yang ke-empat yaitu pembahasan mengenai laporan HSE selama satu minggu, biasanya seorang dokumen kontrol akan menerima laporannya sudah dalam bentuk jadi. Laporan HSE terdiri dari kegiatan HSE selama satu minggu, program HSE, tindakan terkait keselamatan kerja, Inspeksi alat, ijin kerja dan lain sebagainya.  

5.    Permasalahan dan konsentrasi kerja

Selanjutnya yang ke-lima yaitu tentang permasalahan serta isu yang terkait dengan pekerjaan di proyek, informasi ini dapat berisikan tentang tindakan yang harus mendapat perhatian khusus baik secara engineering, procurement, kontruksi, QC, dokumen dan lain sebagainya, pekerjaan kritikal, informasi pekerjaan yang tertunda serta informasi lainnya seputar pekerjaan di lapangan.

6.    Status Pekerjaan

Selanjutnya yang ke-enam adalah tentang status pekerjaan, di halaman ini banyak di tampilkan kemajuan atau progress terkait kinerja setiap disiplin kerja dalam waktu satu minggu, pembahasan dimulai dari kemajuan dari penyelesaian dokumen, isu terkait engineering, pekerjaan yang tertunda atau yang belum dikerjakan. Lanjut ke procurement yang isi dan pembahasannya juga sama dengan engineering, lanjut ke pembahasan kontruksi yang isi dan pembahasannya seputar pekerjaan dilapangan, temuan - temuan dan penyimpangan hasil kerja, penyelesaian kerja yang sesuai rencana dan yang melewati rencan kerja serta lain sebagainya. Pada halaman ini banyak menampilkan laporan dalam bentuk tabulasi, grafik dan prosentase kerja. Inilah momen waktu terlama pembahasan laporan kinerja dalam waktu satu minggu dalam setiap rapatnya.

7.    Aktifitas pekerjaan

Yang ke-tujuh yaitu tentang penjabaran aktifitas kerja dalam waktu satu minggu dan rencana kerja pada minggu berikutnya. jadi pada halaman ini banyak menampilkan semua aktifitas kerja di setiap divisi Engineering, Procurement, QC, HSE, Dokumen dan Kontruksi. Semua aktifitas tersebut akan disesuaikan dengan rencana kerja yang sudah disusun sebelumnya. Pada laporan ini juga ditampilkan tanggal rencana kerja serta tanggal aktual kerja, supaya dapat dipantau dan terkoreksi apakah aktifitas tersebut akan sesuai rencana kerja atau menyimpang dari rencana kerja. Selanjutnya di buatkan pula tabulasi untuk rencana kerja pada minggu berikutnya, didalam laporan tersebut dapat berisikan tentang pekerjaan yang masih berlanjut atau rencana pekerjaan atau aktifitas yang baru.

8.    Photo / Dokumentasi aktifitas Pekerjaan

Yang terakhir adalah dokumentasi aktifitas pekerjaan di lapangan dapat berupa photo - photo kegiatan selama satu minggu baik dari sisi HSE, QC dan Kontruksi.

Baiklah rekan - rekan pembaca sekalian, laporan - laporan di atas harus disusun sesuai kriteria yang sudah dibuat, dibuat menggunakan ms. power point, silahkan dikembangkan dan disesuaikan dengan standar perusahaan tempat anda bekerja. Silahkan anda berkoordinasi dengan tim yang terlibat dalam suatu project.

KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat disimpulkan, bahwasanya pekerjaan membuat laporan mingguan atau laporan rapat mingguan tidak mutlak merupakan tugas dari seorang dokumen kontrol, tetapi semua susunan dalam laporan tersebut adalah tugas dari seorang Project Control, Seorang dokumen kontrol hanya merapihkan dan mendistribusikan laporan tersebut. Silahkan buka link artikel berikutnya yaitu tentang Fungsi dan tugas seorang Project Kontrol.

Pembuatan laporan tersebut dibuat dalam bentuk Power Point, silahkan anda pergunakan sesuai keinginan anda, karena di dalam ms. power point tersebut terdapat banyak menu pilihan mulai dari background, jenis text, animasi tampilan dan lain sebagainya.

Dalam setiap isi laporan tersebut tentunya banyak membahas tentang kemajuan pekerjaan dalam suatu project, baik dari sisi engineering, procurement, HSE, QC dan kontruksi, jadi sudah seyogyanya dapat berkoordinasi antar disiplin untuk memenuhi isi laporan tersebut.

Baiklah rekan - rekan sekalian semuanya, sampai di sini dulu ya..artikel tentang cara membuat laporan rapat mingguan, semoga bermanfaat sekaligus menambah pengetahuan dan wawasan tentang pekerjaan di dalam suatu proyek kontruksi. Untuk mengetahui dan memahami detail dari isi laporan di atas ( nomor 3 s/d 8 ), saya akan tuangkan ke dalam artikel lainnya di lain waktu dengan judul yang berbeda. 

Terima kasih atas perhatian anda, salam dan sukses selalu untuk anda semuanya. Semoga selalu diberi kesehatan dan keberkahan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Aamiin.


Salam & Sukses

AW_Media


Silahkan ikuti link Youtube dari AW_Media Channel

Kesibukan dan kebisingan pekerjaan di dalam proyek

Baca juga artikel terkait :





 

 

Daftar Isi

 CARA MEMBUAT DAFTAR DOKUMEN

Salam sejahtera buat rekan - rekan sekalian, artikel saat ini membahas tentang cara membuat daftar dokumen master atau disebut "Master List Document" atau "Maste r Deliverable List". Rekan - rekan tidak perlu bingung dan merasa keliru, jika di temukan istilah dokumen master dengan banyak nama, karena masing - masing perusahaan mempunyai standar dokumen atau penamaan dokumen itu sendiri.

Nah..jika rekan - rekan yang belum tahu tentang apa itu dokumen kontrol, silahkan buka artikel saya ya..tentang peranan dokumen kontrol dalam sebuah perusahaan kontraktor, linknya Mengenal pekerjaan Dokumen Kontrol.

Selanjutnya kita akan bahas pekerjaan tentang dokumen kontrol yaitu cara membuat daftar dokumen kontrol.

DEFINISI DOKUMEN KONTROL

Dokumen kontrol adalah suatu aktifitas yang mengontrol dan mengatur sirkulasi dokumen dalam suatu badan usaha atau organisasi. Dalam sebuah dokumen pastinya harus ada identifiakasi dokumen berupa nama dokumen dan kode unik dokumen. Silahkan buka link artikel saya Mengenal Dokumen Kontrol Proyek

CARA MEMBUAT DAFTAR DOKUMEN

Apa sih daftar dokumen itu ? Daftar dokumen adalah suatu tabulasi atau list yang berisikan nama dokumen yang tediri dari Nomor, Nama dokumen, jumlah dokumen, nomor revisi dokumen dan lain sebagainya.

Bagaiamana cara buatnya ya...simak ulasan di bawah ini ya..

Yang perlu anda ketahui pertama kali, anda harus bisa mengoperasikan program komputer MS. Excel, jika anda sudah mahir dalam penggunaan excel berarti tidak sulit untuk membuat tabulasinya. Nah..jika yang baru pertama kali menggunakan program excel dan bingung mau mengawali dari mana ? yu..ikuti langkah - langkah mudah berikut ini.

1.    Membuat Judul Dokumen

Langkah pertama di awali dengan membuka program excel di komputer anda, silahkan lihat bentuk excel yang baru di buka, mungkin tampilan di komputer anda berbeda dari yang saya punya, itu tidak jadi masalah..yang penting fungsinya sama, yang saya pakai adalah MS. Excel 2010.

Bentuk tampilan dasar program MS. Excel / Created by AW_Media

Setelah itu kalian bisa buat nama judul dan nama keterangan pada masing - masing kolomnya disertai isi dokumen yang sudah kalian identifiksi sebelumnya.

Format pembuatan judul dan keterangan kolom dokumen / Created by AW_Media

Dapat di lihat pada contoh di atas, yang di lingkaran merah itu saya beri judul dokumen "Dokumen Master" dan nama proyeknya, untuk yang tanda kotak biru saya beri nama keterangan kolom dokumen yang berisikan No - Nomor Dokumen - No. Revisi - Nama Dokumen - Tipe - Uk. Kertas - Keterangan.

2.    Membuat isi dokumen

Baiklah..selanjutnya masuk ke langkah berikutnya yaitu membuat isi dokumen yang terdiri dari disiplin ilmu dan jenis dokumen. Jika semua dokumen sudah teridentifikasi dan sudah di kelompokan maka sangat mudah untuk membuat isi dokumen tersebut. Lebih jelasnya lihat contoh tabulasi di bawah ini ya..

Format Isi Dokumen / Create by AW_Media

Nahh..bisa dilihat contoh format di atas atau yang di sebut tabulasi dokumen, tampak dalam garis merah isi dokumen yang akan di buat, terdiri dari nama Departemen / Divisi, Nomor Dokumen, Nama Dokumen, Jenis Dokumen, Tipe Dokumen dan keterangan. Tabulasi di atas hanya contoh dan dapat dijadikan referensi pada saat anda ingin membuat tabulasi dokumen, silahkan dikembangkan dan disesuaikan dengan standarasi perusahaan tempat anda bekerja.

CARA MEMBUAT STATUS DOKUMEN

Setelah langkah - langkah di atas sudah dilakukan dan dokumen tersebut sudah disetujui untuk dijadikan Dokumen Master, maka langkah selanjutnya yaitu membuat status dokumen. Status dokumen adalah keterangan yang menyangkut progress atau perkembangan dokumen semenjak master dokumen disetujui. Berarti Bagian Engineering sudah harus membuat dan memproduksi dokumen - dokumen tersebut, tugas dokumen kontrol adalah memastikan dokumen tersebut sudah dibuat dan dikirim ke pihak Main Cont. atau Owner.

Mengapa dokumen kontrol harus membuat status dokumen ?

Setiap perusahaan kontraktor pastinya ada biaya - biaya yang tercantum di kontrak tentang engineering. Nahh..di sini intinya..jika tidak ada status dokumen maka tidak ada pula progress atau perkembangan yang bisa ditagihkan ke pihak owner. Biasanya sebelum kontruksi berjalan, pekerjaan awal yang dilakukan pihak kontraktor adalah pekerjaan engineering.

Nahh pentingkan Dokumen kontrol itu...

Baiklah mari kita lanjut..bagaiamana cara membuat status dokumen.

1.    Membuat tabulasi jumlah dokumen

Setelah tabulasi dokumen master sudah dibuat, maka akan terlihat jumlah total dokumen yang akan dikerjakan oleh pihak engineering dan pihak lainnya. Dari dokumen master tersebut tambahkan satu kolom lagi untuk status jumlah dokumen, contoh : Data spesifikasi ada 1 set, gambar ada 3 lembar dan seterusnya. Silahkan di jumlah total dokumennya dan tempatkan jumlah total dokumen tersebut pada kolom masing - masing divisi dan masing - masing jenis dokumen. Mengapa demikian ? Agar penelusuran status dokumen akan lebih mudah dan tertata.

Status jumlah dokumen / Design by AW_Media

Seperti contoh tabulasi di atas ( dalam kotak merah ) anda dapat mengetahui jumlah dokumen pada masing - masing jenis dokumen dan masing - masing divisi. Silahkan diikuti dan di sesuaikan dengan kebutuhan perusahaan tempat anda bekerja.

2.    Membuat tabulasi status dokumen

Status dokumen di sini adalah status dokumen yang dimulai dari proses pengiriman dokumen ke owner sampai dokumen tersebut di setujui. Dari sinilah dapat diketahui progress atau perkembangan dokumen terakhir dan dapat dijadikan acuan penagihan ke pihak owner. Status dokumen ini terbagi menjadi 3 kategori, di antaranya :

a. Pengiriman Dokumen : Status dokumen pertama adalah pengiriman dokumen, dimana pengiriman dokumen mendapatkan bobot 10 %  dari nilai kontrak engineering atau sesuai kesepakatan kontrak antara kontraktor dan owner.

b.  Dokumen untuk disetujui : Status Dokumen kedua adalah dokumen untuk di setujui ( for Approval ), dimana dokumen tersebut sudah dalam status di setujui ( Approve ), dalam hal ini ada 3 kategori pada status dokumen ini yaitu :

- Disetujui artinya dokumen tersebut sudah disetujui dan dapat digunakan ke tahap selanjutnya.

- Tidak disetujui artinya dokumen tersebut harus kembali ke pihak pengirim dan direvisi sesuai dengan keinginan pemeriksa. Dokumen tersebut tidak dapat digunakan ke tahap selanjutnya dan harus dikirim kembali untuk mendapatkan status disetujui. 

- Disetujui dengan catatan artinya dokumen tersebut sudah disetujui tetapi masih ada beberapa catatan yang harus diperbaiki. Dokumen tersebut juga sudah bisa digunakan ke tahap selanjutnya.

 c.   Dokumen untuk kontruksi : Status dokumen ketiga adalah dokumen untuk kontruksi dimana dokumen tersebut dikhususkan untuk pekerjaan kontruksi ( for Con ) yaitu berupa gambar kerja yang terdiri dari gambar layout, potongan gambar dan detail gambar. Ada 3 kategori dalam status dokumen ini, yaitu :

- Disetujui artinya dokumen gambar tersebut sudah disetujui dan dapat digunakan ke tahapan kontruksi.

- Tidak disetujui artinya dokumen tersebut harus kembali ke pihak pengirim dan direvisi sesuai dengan keinginan pemeriksa. Dokumen tersebut tidak dapat digunakan untuk pekerjaan kontruksi dan harus dikirim kembali untuk mendapatkan status disetujui. 

- Disetujui dengan catatan artinya dokumen tersebut sudah disetujui tetapi masih ada beberapa catatan yang harus diperbaiki. Dokumen tersebut juga sudah bisa digunakan ke tahap kontruksi.

Jika melihat status di atas sudah terlihat jelas nantinya kemajuan atau progress yang akan didapat, jika status dokumen sudah dinyatakan "disetujui" maka nilai bobot dokumen tersebut sudah 100 % dan jika status dokumen tersebut dinyatakan "disetujui dengan catatan" maka bobot dokumen tersebut hanya 50 % dan jika status dokumen tersebut masih "tidak disetujui" maka nilai bobotnya 0 %. Nilai presentasi bobot diatas hanya contoh dan referensi saja ya...disesuaikan saja dengan kebijakan dan kontrak perusahaan tempat anda bekerja.

Untuk dapat mengetahui besar bobot kemajuan dalam dokumen anda dapat melihat data status dokumen dalam contoh tabulasi di bawah ini.

Format status dokumen / Design by AW_Media

Dari tabulasi di atas dapat terlihat jumlah status dokumennya, anda hanya mengisi kolom - kolom jumlah yang sudah dibuat selanjutnya di jumlah total dokumennya, jadi bisa di kelompokan jumlah dokumen yang terkirim, jumlah status dokumen yang disetujui, tidak disetujui atau disetujui dengan catatan.

Jika tabulasi yang dibuat sudah selesai, selanjutnya dirapihkan bentuk tampilannya, diberi garis serta warna dan lain sebagainya. Sehingga terlihat bagus dan profesional.

Bentuk tabulasi daftar dokumen / Design by AW_Media

CARA MEMBUAT REKAP DOKUMEN

Seperti diketahui bersama seorang dokumen kontrol juga harus bisa membuat rekap dokumen sebagai bentuk laporan kemajuan dokumen kepada atasannya. Seorang atasan akan selalu melihat dan memeriksa rekap dokumen terlebih dahulu, jika ada salah satu ada yang janggal maka seorang atasan akan melihat detail dokumennya atau menanyakan langsung ke dokumen kontrolnya. Maka dari itu seorang dokumen kontrol harus dapat membuat rekap atau laporan dokumen yang benar dan informatif. Di bawah ini contoh sederhana dari sebuah laporan rekap dokumen.

Rekapitulasi dokumen setiap disiplin kerja / Design by AW_Media


Rekapitulasi dokumen per-disiplin kerja / Design by AW_Media

Dari contoh di atas dapat dilihat bentuk laporan dokumen yang terdiri dari status pengiriman dokumen, status dokumen disetujui, tidak di setujui atau disetujui dengan catatan dan lain sebagainya, dan jangan lupa selalu tampilkan progress prosentasinya atau nilai persennya. 

KESIMPULAN

Dari uraian di atas dapat disimpulkan secara singkat yaitu seorang dokumen kontrol harus bisa mengoperasikan program komputer MS. Excel, walaupun tidak menguasai betul programnya setidaknya dapat membuat tabulasi seperti contoh di atas. Pembuatan tabulasi dokumen tersebut sangat berguna untuk melacak dan mengetahui kemajuan penyelesaian dokumen, larena ada beban biaya proyek terkait dengan engineering dan dokumen, alangkah baiknya seorang dokumen kontrol sudah harus menyiapkan rekapan atau laporan dokumennya. Biasanya laporan dokumen ini akan diminta setiap minggunya ( weekly report ) dan setiap bulannya ( Monthly report ) sebagai bahan tagihan progress pekerjaan.

Baiklah rekan - rekan semuanya..sampai di sini uraian dari saya tentang artikel cara membuat daftar dan laporan dokumen proyek, semoga dari tulisan artikel di atas dapat menambah pengetahuan dan wawasan anda, dan dapat dijadikan referensi atau acuan kerangka kerja anda nantinya di perusahan tempat anda bekerja. Silahkan di kembangkan sesuai dengan keinginan anda, pergunakan bahasa yang baik dan benar. Jika anda lihat bahasa yang saya gunakan di tabulasi tersebut terlihat campur - campur ya..ada yang bahasa inggris, ada yang bahasa indonesia. Silahkan anda bisa pergunakan bahasa inggris atau bahasa indonesia, di sesuaikan saja dengan kebiasaan di tempat anda bekerja.

Semoga bermanfaat buat anda, sehat selalu dan sukses bersama anda. Mohon kritik, saran dan doa nya semoga artikel menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat. Jika ada kesamaan dalam tulisan ini mohon di maafkan sebesar - besarnya. Aamiin.


Terima Kasih

AW_Media

Daftar Isi

  • 1. JENIS DOKUMEN
  • 2. PENOMORAN DOKUMEN
  •  CARA MEMBUAT JENIS DOKUMEN DAN NOMOR DOKUMEN

    Penyusunan arsip dokumen / Photo by AW_Media

    Pada artikel sebelumnya, telah dijelaskan mengenai ruang lingkup serta tahapan - tahapan yang harus dilakukan oleh seorang dokumen kontrol, silahkan buka link berikut ini : Mengenal Dokumen kontrol

    Jika melihat trendnya saat ini, peran seorang dokumen kontrol sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan kontraktor, apalagi berhubungan dengan proyek - proyek berskala besar, semacam industri Migas, Petrochemical, High risk building dan sejenisnya.

    Seorang dokumen kontrol harus mampu mengidentifikasi atau mengelompokan jenis - jenis dokumen untuk setiap departmen atau divisi serta jenis pekerjaan. Nahh...buat rekan - rekan yang baru mengenal dokumen kontrol atau yang bekerja sebagai dokumen kontrol, silahkan baca artikel ini sampai selesai...

    Baiklah kita lanjutkan ke topik selanjutnya, yaitu cara mengenali jenis dokumen dan penomoran dokumen.

    JENIS DOKUMEN

    Dalam sebuah pekerjaan proyek ada beberapa dokumen yang harus di berikan kode atau nomor unik sebagai pembeda pada setiap dokumen, gunanya untuk memudahkan para pengguna mengenali setiap dokumen - dokumen tersebut. Di bawah ini jenis - jenis dokumen yang terbagi dalam beberapa kelompok dan umum digunakan oleh setiap perusahaan kontraktor secara umum.

    1.    Dokumen Umum / General

    Yang dimaksud general dokumen adalah suatu dokumen yang di kelompokan berdasarkan kriteria umum dan tidak masuk kedalam kelompok dokumen spesifik serta dokumen ini dapat digunakan oleh semua disiplin kerja. Berdasarkan pengalaman penulis ada beberapa dokumen yang di kelompokan ke dalam dokumen ini yaitu Dokumen Master, Dokumen schedule proyek, dokumen progress proyek, HSE Plan, Procurement plan, Vendor list, sertifikat keahlian, Laporan Bulanan, Mechanical Completion Procedure, Pre-Commissioning procedure dan sejenisnya. Biasanya setiap perusahaan mempunyai standar dokumen yang sudah baku, silahkan di sesuaikan saja dengan yang sudah ada.

    2.    Dokumen Engineering

    Dokumen Engineering adalah sebuah dokumen yang termasuk kedalam pekerjaan engineering, dokumen ini dibagi menjadi beberapa dokumen yang masing - masing isinya berbeda dengan yang lainnya. Dokumen ini juga dibagi menjadi beberapa disiplin ilmu sesuai dengan bidang yang sedang di kerjakan, secara umum dokumen ini terbagi menjadi 5 disiplin ilmu, diantaraya Civil & Struktur, Mechanical, Piping, HVAC, Elektrikal & Instrument. Selain terbagi menjadi 5 disiplin ilmu dokumen ini terbagi menjadi 3 kategori dokumen, diantaranya :

    • Data Sheet : Dokumen yang berisi tentang data spesifikasi material atau equipment / mesin, berupa spesifikasi teknis produk yang digunakan, Merk, ukuran, Standarisasi material, sertifikat material dan sejenisnya.

    • Calculation Sheet : Dokumen yang berisi tentang data perhitungan teknis terkait material atau equipment yang digunakan dalam suatu pekerjaan proyek. Misalnya data perhitungan struktur beton pondasi mesin, data perhitungan kapasitas pendingin ruangan, data perhitungan penerangan dan sejenisnya.

    • Drawing / Gambar : Dokumen yang berisi tentang gambar tehnik yang terdiri dari gambar layout, detail & potongan gambar disertai dengan ukuran, kop gambar dan keterangan - keterangan lainnya yang berisikan tentang informasi - informasi teknis.

    • Approval Material : Dokumen yang berisi tentang spesifikasi material atau equipment yang di gunakan dalam suatu pekerjaan proyek, dokumen ini hampir mirip dengan data sheet tapi pada dokumen ini hanya mencantumkan merk, ukuran dan type yang digunakan, biasanya dilampirkan dalam bentuk brosur atau katalog produk. 

    3.    Dokumen QC ( Quality Control )

    Selanjutnya dokumen QC yaitu sebuah dokumen yang berkaitan dengan aktifitas Quality Control, mulai dari standarisasi inspection sampai report QC. Secara umum dokumen yang dapat di kategorikan sebagai dokumen QC yaitu QC Plan, Report QC, Inspection Procedure, Form permintaan inspeksi dan sejenisnya.

    4.    Dokumen Prosedur 

    Yang terakhir adalah dokumen prosedur yaitu dokumen yang berkaitan dengan aktifitas kontruksi atau akatifitas pekerjaan di site atau di lapangan. Dokumen ini berisi tentang prosedur kerja, tahapan kerja, proses kerja serta standarisasi kerja.

    Dari keterangan di atas dapat di simpulkan bahwasanya dokumen - dokumen tersebut dapat terbagi menjadi 5 disiplin kerja dan 4 standar dokumen. Agar mempermudah pada saat penomoran dokumen alangkah baiknya pembagian jenis dokumen ini di buatkan bagan atau struktur, seperti contoh di bawah ini.  

    Bagan pembagian jenis dokumen - Design by AW_Media

    Jika di lihat di dalam bagan di atas, sudah bisa di pastikan penomoran dokumen akan jauh lebih mudah di banding tidak ada sama sekali. Jadi dokumen tersebut sudah di bagi menurut kategori, disiplin dan pekerjaannya.

    PENOMORAN DOKUMEN

    Penomoran dokumen adalah suatu kegiatan yang terkait dengan pemberian nomor atau kode unik pada setiap dokumen, supaya memudahkan dalam penyusunan dan penelusuran setiap dokumen. Pemberian nomor dokumen bukan sekedar memberi nomor saja tetapi harus memasukan kode unik supaya dokumen tersebut dapat teridentifikasi dengan jelas.

    Dari uraian di atas tentang jenis - jenis dokumen, sudah pasti dapat disimpulkan kode unik apa saja yang dapat di masukan ke dalam sebuah nomor dokumen. Mari kita coba jabarkan satu persatu.

    1.    Kode Unik

    Seperti yang sudah di jelaskan di atas, kode unik dapat terdiri dari huruf atau angka dengan jumlah 1 atau 3 huruf, usahakan nomor unik jangan terlalu panjang. Penggunaan kode unik ini agar disesuaikan dengan jenis dokumennya, buatlah masing - masing jenis dokumen dengan kode unik yang berbeda. Contohnya :

    • Yang mengeluarkan dokumen diberi kode : DC, ENG, PUR dan lain sebagainya.
    • Kategori dokumen, misalnya : General Document diberi kode : GD dan lain sebagainya.
    • Disiplin kerja, misalnya : Civil diberi kode : C, CV, CS dan lain sebagainya.
    • Dokumen kerja, misalnya : Data Sheet diberi kode : DS, SM, AM dan lain sebagainya, Prosedur kerja di beri kode : WP, PK, WMS, WPS dan lain sebagainya. 

    Contoh di atas merupakan kode - kode unik yang akan di cantumkan kedalam penomoran dokumen, silahkan rekan - rekan kembangkan sendiri atau sesuaikan dengan kode yang sudah di keluarkan oleh masing perusahaan.

    2. Nomor Urut

    Nomor urut adalah suatu penomoran dokumen yang disesuaikan dengan list dokumen yang sudah di buat. jadi teman - teman harus membuat list dokumen atau daftar dokumen terlebih dahulu, dokumen apa saja yang akan di buat. nah..setelah jadi buatlah nomor urut dokumen dimulai dari atas terus kebawah. nomor urut di sesuaikan dengan jenis pekerjaan. Biasanya nomor urut ini menggunakan angka dengan jumlah 3 digit sampai 4 digit ( 001, 002... atau 0001, 0002 ) tergantung jumlah keseluruhan dokumen yang akan di buat. Misalnya dokumen general ada 30 dokumen jadi nomor urutnya mulai dari 001, 002, 003,....030 begitu seterusnya untuk dokumen lainnya.

    3. Nomor Revisi

    Nomor revisi adalah suatu penomoran dokumen yang di khsususkan jika ada perubahan pada setiap dokumen yang pernah dibuat. Biasanya nomor revisi terdiri dari 2 angka saja dimulai dari angka "00", jika ada perubahan pada setiap dokumen dan dokumen tersebut di perbaiki, maka nomor revisi dokumen tersebut berubah menjadi 01 dan seterusnya jika ada perubahan lagi pada setiap dokumennya.

    Dari keterangan di atas sudah dapat di simpulkan tentang pentingnya penomoran pada setiap dokumen proyek. Di bawah ini contoh penomoran dokumen berdasarkan jenis - jenis dokumennya.

    Struktur penomoran dokumen / Design by AW_Media

    Mari kita buat contohnya ya :

    XX-XX-Y-ZZ-NNN-RR

    DC-ED-M-DS-001-00

    Dimana :    DC = Document Control

                                   ED = Engineering Document

                                   M = Mekanikal

                                   DS = Data Sheet

                                   001 = Nomor urut dokumen

                                   00 = Nomor Revisi Dokumen 

    Kesimpulan :

    Dari uraian di atas dapat disimpulkan yaitu setiap penomoran dokumen harus di mulai dari identifikasi dokumen itu sendiri. Mulai dari siapa / divisi / departemen yang mengeluarkan dokumen, type dokumen, jenis pekerjaan, jenis dokumen, nomor urut dan nomor revisi.

    Setelah identifikasi dokumen terbentuk barulah memberikan kode unik pada setiap dokumen dan di lanjutkan dengan nomor urut serta nomor revisi dokumen.

    Baiklah rekan - rekan sekalian inilah sekilas tentang metode atau cara membuat nomor dokumen, tulisan di atas hanya sekedar contoh berdasarkan pengalaman penulis tentang metode penulisan dan penomoran dokumen, mudah ya...silahkan di pelajari dan di kembangkan menjadi lebih baik dan bagus. 

    Semoga artikel ini bermanfaat buat pembaca semuanya, khususnya bagi penulis mudah - mudahan menjadi ladang amal untuk saling menebarkan ilmu dan pengalaman. Aamiin.

    Silahkan tinggalkan pesan...untuk perbaikan artikel ini menjadi lebih baik lagi.


    Salam & Sukses

    AW_Media 



     


     

     




Daftar Isi

 MENGENAL DOKUMEN KONTROL 

Kesibukan seorang dokumen kontrol / Photo by AW_Media

Dalam sebuah struktur organisasi proyek ada jabatan yang namanya document control, yaitu jabatan paling bawah dalam sebuah struktur organisasi tim proyek ( Project Management Team ). Walaupun berada di posisi bawah bukan berarti jabatan tersebut diremehkan ya..karena document control mempunyai peranan penting dalam suatu pekerjaan proyek. Kalo tidak ada document control..apa jadinya keberadaan dan sirkulasi dokumen di setiap proyek...bisa amburadul deh... 

Sebelumnya kita lihat dulu struktur organisai proyek secara umum, ada dimana sih document control itu...

Created by AW_Media

Buat teman - teman..jangan berkecil hati ya...tapi setidak - tidaknya posisi inilah yang sangat penting buat temen - temen yang baru lulus sekolah dan kepingin kerja di proyek, awali langkah dengan proses yang baik. Ilmu dan Belajar itu tidak harus dari sekolah, ilmu dan belajar itu bisa didapatkan dari mana saja, dari tempat kerja, lingkungan, keluarga, teman dekat dan lain - lain.

APA ITU DOKUMEN KONTROL

Dokumen kontrol adalah orang yang mengatur dan menyusun sistem pendokumentasian didalam sebuah organisasi baik secara softcopy ( file di komputer ) maupun hardcopy ( file pisik ). Seorang dokumen kontrol harus tahu dan mengerti bagaimana menyusun suatu format dokumen, system pendistribusian dokumen sampai laporan rekapan dokumen.

Karena pekerjaan di suatu proyek sangatlah komplex dan multi disiplin, jadi seorang dokumen kontrol harus benar - benar mengerti system pendokumentasian serta penamaan untuk masing - masing disiplin.

Jika dalam suatu proyek sebuah perusahaan kontraktor hanya mengambil pekerjaan kontruksinya saja, maka pekerjaan dokumen kontrol tidak terlalu banyak dan rumit, tapi jika pekerjaan yang diambil berupa EPC ( Engineering, Procurement & Construction ) maka peranan seorang dokumen kontrol sangatlah penting dan banyak.

Jadi itulah sekilas pandangan sebuah pekerjaan dokumen kontrol, pusing ya....jangan pusing..karena semua pekerjaan itu pusing...kalo ngga mau pusing ya ngga usah kerja...ngga kerja tambah pusing....karena itu sudah menjadi resiko orang bekerja.

TUGAS UTAMA DOKUMEN KONTROL

Seorang dokumen kontrol mempunyai fungsi dan tugas utama, yaitu :
        1.    Membuat penomeran dokumen masing - masing disiplin
        2.    Membuat system dokumentasi yang mudah dan dapat dibaca oleh semua orang.
        3.    Melakukan distribusi dokumen ke setiap departemen, personal atau ke instansi lain.
        4.    Membuat laporan dokumen.
        5.    Membuat dan menyusun semua dokumen proyek.

1.    Membuat penomoran dokumen 

Dalam setiap dokumen yang dibuat harus mempunyai nomer dokumen yang menjadi pembeda dari dokumen - dokumen lainnya. Sebelum membuat nomor dokumen seorang dokumen kontrol harus tahu dokumen apa saja yang akan dibuat oleh masing - masing personal di tiap - tiap disiplin. Dalam sebuah proyek yang sudah berjalan, biasanya penomoran dokumen sudah ada dan diterbitkan oleh owner atau pemberi kerja. Jadi seorang dokumen kontrol hanya memodifikasi nomer sesuai dengan disiplin kerja. 

2.    Membuat system dokumentasi

Sistem dokumentasi adalah suatu penyusunan dokumen baik secara file software maupun file hardcopy. penyusunan dokumen harus bisa dibaca dan dimengerti oleh semua orang bukan hanya dokumen kontrol saja. Jadi seorang dokumen kontrol sudah harus bisa membuat list dokumen berupa tabulasi yang dapat dibaca dan dimengerti semua tim project, karena dasar sebuah laporan dokumen berawal dari sistem dokumen yang baik.

3.    Distribusi Dokumen

Distribusi dokumen adalah pengiriman dokumen ke setiap personil yang terlibat dalam suatu kegiatan proyek. Dalam hal ini seorang dokumen kontrol harus bisa membuat bentuk distribusi dokumen tersebut, biasanya dalam bentuk dokumen transmittal. Nah..dokumen dokumen transmittal itu juga harus di beri nomor dokumen.

4.    Laporan Dokumen

Seorang dokumen kontrol juga harus bisa membuat laporan progress dokumen, yaitu berupa laporan berapa banyak dokumen engineering yang di submit ke pihak owner atau main contractor, Memilah dokumen yang approved, Not Approved atau Approved as Note. Menyiapkan dokumen presentasi meeting dan menjadi notulen meeting.

5.    Menyusun Dokumen

Penyusunan dokumen dilakukan agar dokumen terlihat rapih dan dapat dibaca dan dimengerti oleh semua pihak. Susunan dokumen tersebut diletakan dalam sebuah file atau folder dan ditempatkan pada sebuah rak buku atau lemari file. diberi kode atau nama agar semua pihak tidak ada kesulitan dalam menemukan dokumen yang diinginkan.

LANGKAH AWAL DOKUMEN KONTROL

Seorang dokumen kontrol harus sudah tahu sistematika dokumen kontrol yaitu harus sudah tahu bagaimana mengawali sebuah pekerjaan, setidaknya sudah tahu darimana harus mulai membuat dan menyusun sebuah dokumen. Mari kita lihat diagram dibawah ini tentang mengawali suatu pekerjaan dokumen kontrol.

6 langkah menjadi dokumen kontrol / Created by AW_Media


Secara umum ada 6 langkah untuk memulai pekerjaan sebagai dokumen kontrol, diantaranya yaitu :

1.    PERSIAPAN KERJA

Untuk memulai suatu pekerjaan sudah seharusnya menyiapkan segala kebutuhan untuk menunjang pekerjaan dokumen kontrol mulai dari meja kerja, perangkat kerja, alat bantu kerja dan lain sebagainya.

2.    PEMBAGIAN JENIS DOKUMEN

Berikutnya adalah pembagian jenis dokumen, seorang dokumen kontrol harus membagi beberapa dokumen sesuai dengan spesifikasi dan kegunaan dokumen itu sendiri, ini dilakukan untuk memudahkan dalam pemberian nomor atau kode dokumen. Jika belum mahir dalam penyusunan dokumen ini alangkah baiknya pembagian jenis dokumen ini melibatkan tim manajemen proyek. Lihat link berikut ini : Cara membuat jenis dokumen dan nomor dokumen

3.    PENOMORAN DOKUMEN

Setelah pembagian jenis dokumen selesai selanjutnya masuk ketahapa berikutnya yaitu penomoran dokumen. Secara umum nomor dokumen dibuat untuk memberikan kode unik dalam setiap pekerjaan, dan membedakan antara satu dokumen dengan dokumen lainnya. Biasanya nomor dokumen dibuat berupa kode huruf dan angka yang berdasarkan pada :

-    Yang menerbitkan dokumen ( Doc. control, nama perusahaan, nama proyek, nama departemen )

-   Jenis dokumen ( Gambar, Material Approval, Data perhitungan, Data spesifikasi mesin, Prosedure kerja, dokumen umum  ) 

-    Jenis pekerjaan ( Civil, Mekanikal, Elektrikal, Instrumen, Pipa, HVAC )

-  Kode Dokumen ( Jumlah dokumen dalam satu pekerjaan, contoh : Proyek A terdiri dari : 001 = Dokumen Approval material, 002 = Perhitungan Teknis, 003 = Data sheet mesin, 004 = Gambar, 005 = Prosedur kerja, 006 = Dokumen umum ) berarti kode dokumen dari 001 s/d 006.

-    Nomor urut dokumen ( dimulai dari atas dan seterusnya, contoh : 001, 002,....dst )

-    Nomor revisi ( no revisi atau nomor perubahan dokumen dan dimulai dengan angka 00, contoh : 00, 01, 02, ....dst )

4.    MEMBUAT TABULASI DOKUMEN

Yang dimaksud dengan tabulasi dokumen adalah pembuatan list atau daftar dokumen yang berisi tentang no dokumen, nama dokumen, jumlah dokumen, tgl pengiriman, tgl penerimaan, jenis dokumen, dan lain - lain. Jadi semua yang di kerjakan dari no 1 sampai no 3 di masukan ke dalam bentuk tabulasi atau daftar dokumen. Biasanya dimasukan ke dalam format excel, dengan kata lain seorang dokumen kontrol harus mahir menggunakan program excel di komputer.

5.    DISTRIBUSI DOKUMEN

Berikutnya adalah distribusi dokumen yaitu pengiriman dokumen - dokumen ke semua pihak yang terlibat dalam suatu pekerjaan. Pendistribusian dokumen ini bisa menggunakan softcopy ( email ) atau hardcopy dengan dibuktikan dengan form atau bukti pengiriman dokumen yang biasa disebut dengan transmittal. Dokumen transmittal ini berisi tentang nama dokumen, tanggal pengiriman, jumlah dokumen, nama pengirim dan nama penerima dan lain sebagainya.

6.    LAPORAN DOKUMEN

Terakhir adalah pembuatan laporan dokumen, di mana seorang dokumen kontrol akan membuat laporan progress penyelesaian dokumen, jumlah dokumen terakhir, jumlah dokumen yang di kirim, jumlah dokumen yang di setujui dan lain sebagainya, Laporan tersebut bisa dalam bentuk tabulasi excel atau bentuk grafik / kurva. Biasanya laporan tersebut dibuat setiap minggu atau setiap bulan sekali dan langsung dilaporkan ke atasan sesuai struktur organisasi yang telah dibuat.

Demikianlah uraian singkat mengenai ruang lingkup pekerjaan seorang dokumen kontrol dalam sebuah organisasi proyek. Semoga artikel ini menjadi sumber inspirasi serta menambah wawasan dan pengetahuan buat rekan - rekan yang ingin masuk ke dalam dunia proyek sebagai dokumen kontrol.

Jangan berkecil hati, banyak belajar dan membaca akan semakin pandai di kemudian hari, terus fokus dan tekun dalam menjalankan suatu bidang pekerjaan. Ada sebuah motto bagus nih "Janganlah pekerjaan itu menjadi beban buat dirimu, jadikanlah pekerjaan itu sumber ilmu dan pelajaran buat dirimu". 

Silahkan share artikel ini ke rekan - rekan anda sekalian, semoga menjadi manfaat dan berkah buat kita semuanya khususnya buat para pembaca setia Blog AW_Media.


Salam & Sukses

AW_Media


Artikel lainnya :


Daftar Isi

 MENGENAL ALAT ANGKAT DAN ANGKUT

Selamat dan sukses untuk para pekerja proyek..salam satu proyek...semoga apa yang dilakukan hari akan membawa berkah buat rekan - rekan semuanya, sehat selalu dalam beraktifitas...Salam.

" SAFETY FIRST "

Salam untuk semua pembaca setia artikel AW_Media pastinya sudah tahu ya..tentang judul di atas...yaitu alat angkat dan angkut, bagi rekan - rekan yang belum mengenal..yuu..kita lanjutkan baca artikel ini sampai selesai. Pada artikel sebelumnya saya sudah tuliskan tentang alat angkat 3 jenis alat angkat berat dan alat angkut Jenis alat angkut berat secara terpisah, di artikel ini saya akan jelaskan tentang alat angkat juga digunakan sebagai alat angkut.

DEFINISI ALAT ANGKAT DAN ANGKUT

Definisi alat angkat dan angkut adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk mengangkat beban, alat ataupun material dan memindahkan dari lokasi satu ke lokasi lainnya dengan jarak yang sudah ditentukan atau ke tempat yang berbeda.

Dibawah ini beberapa kendaraan atau alat yang terkait dengan alat angkat dan angkut.

JENIS - JENIS ALAT ANGKAT DAN ANGKUT

Secara fungsi jenis alat angkat dan angkut adalah suatu alat untuk mengangkat beban dan memindahkan ke lokasi lain. Jenis alat ini secara umum terbagi dua yaitu manual dan otomatis. Apa itu alat angkat dan angkut manual dan otomatis..?

Alat angkat dan angkut manual adalah suatu alat pengangkat dan pengangkut yang dilakukan secara manual, yaitu menggunakan tenaga manusia sebagai pengangkat dan pembawa beban nya, contoh : Hand pallet, Trolley dan sejenisnya, sedangkan alat angkat dan angkut otomatis adalah suatu alat pengangkat dan pengangkut beban menggunakan mesin jadi tenaga manusia hanya digunakan untuk mengoperasikan saja. Alat atau mesin ini secara umum bisa menggunakan energi Bahan bakar minyak, Gas dan listrik. Dibawah ini contoh beberapa alat angkat dan angkut otomatis atau yang menggunakan mesin.

1.    FORKLIFT

Jika dilihat dari bahasanya forklift artinya garpu mengangkat, secara definisi forklift adalah alat atau mesin yang digunakan untuk mengangkat beban dan memindahkan dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan jarak yang sudah ditentukan atau ke lokasi berbeda. Contohnya mengangkat dan memindahkan benda dari gudang A ke gudang B dengan jarak antar gudang 1 km.

Jenis forklift ini banyak macamnya dengan beban angkat yang berbeda - beda pula, yang umum digunakan mulai dari 3 ton sampai 15 ton. begitu pula fungsinya ada yang digunakan untuk mengangkat beban di atas pallet, peti kemas, drum, kantong material, pipa dan lain sebagainya.

Mari kita sama - sama mengenal apa itu forklift dan bagian - bagian utamanya.

Photo by AW_Media

Berdasarkan laman dari Indotara secara umum forklift terdiri dari beberapa bagian utama, diantaranya yaitu :

Design by AW_Media

Yuu..kita kenalan sama kendaraan angkat dan angkut bergerak jenis forklift ini dengan mengetahui fungsi pada bagian - bagian utamanya.

    >    MAST

Mast adalah dua buah tiang yang terbuat dari besi yang kokoh yang berfungsi sebagai penyangga forklift sekaligus tempat kedudukan dari carriage, hydrolic lifting system, Backrest dan komponen lainnya.

    >    BACKREST

Backrest berfungsi sebagai pengaman pada saat forklift membawa beban yang tinggi dan pada saat caariage di miringkan ( tilt ). terbuat dari besi yang kokoh seperti bentuk pagar.

    >    CARRIAGE

Carriage adalah sebagai penghubung antara fork dengan mast, di tempat inilah fork di tempatkan, bisa di geser ke kanan atau ke kiri sesuai dengan lebar muatan yang akan diangkat. Juga sebagai sandaran atau pengaman pada saat forklift berjalan.

    >    FORK

Fork adalah bagian penting dari sebuah kendaraan forklift, fork berarti garpu karena berfungsi sebagai pengangkat beban atau sebagai tumpuan beban pada saat diangkat dan bergerak atau berjalan. Fork ini ada bermacam - macam bentuk sesuai dengan penggunaannya, tetapi secara umum fork yang sering kita jumpai adalah berbentuk dua buah besi lurus dengan panjang rata - rata 2,5 meter.

    >    OPERATOR CABIN

Operator cabin atau di sebut ruang operator adalah tempat operator forklift untuk mengoperasikan kendaraan forklift mulai dari mengangkat sampai memindahkan beban. Ruang operator ini terdiri dari perangkat mekanik mulai dari stir, pedal gas dan rem, tuas untuk naik turun dan tuas untuk miring dan komponen lainnya termasuk perangkat listriknya.

    >    COUNTER WEIGHT

Counter weight adalah pemberat kendaraan yang ada di bagian belakang dan menyatu dengan body forklifnya. berfungsi sebagai penyeimbang atau menstabilkan forklift pada saat mengangkat dan membawa beban. 

Nah..itulaha beberapa keterangan terkait fungsi dari bagian - bagian utama sebuah kendaraan Forklift. 


2.    TRUCK MOUNTED CRANE ( TMC )

Selanjutnya alat angkat dan angkut otomatis lainnya adalah Truck Mounted Crane atau TMC. Kendaraan ini sangat flexible dan mampu mengangkat dan mengangkut beban berat atau kendaraan berat. Banyak digunakan oleh perusahaan kontraktor, penyewaan alat berat, dan sejenisnya.

Kendaraan ini mempunyai boom lift seperti crane pada umumnya, outriger, tuas pengatur dan kursi operator, semuanya menyatu dengan rangka kendaraan truknya. truknya mempunyai landasan baja yang flat yang berfungsi untuk meletakan alat, material, equipment dan sejenisnya dan di sisi truknya terdapat ring guide atau hook yang berfungsi untuk tempat mengikat beban diatasnya.

Jadi secara fungsi kendaraan ini akan mengangkat beban menggunakan boomliftnya lalu memindahkan ke badan truk yaitu landasan plat baja lalu beban tersebut diikat kuat, jika sudah semuanya aman "safety" kendaraan truk ini akan bergerak memindahkan beban tersebut ke tempat yang dituju atau ke lokasi yang berbeda. Daya angkat sebuah TMC rata - rata dan yang umum digunakan adalah 3.5 ton sampai 15 ton, biasanya jika beban sudah di atas 15 ton, operator akan menggunakan crane untuk mengangkat dan truk trailer untuk memindahkannya.

Photo by AW_Media

Nah...untuk rekan - rekan yang bekerja di proyek, pastinya sudah pada tahu ya..kendaraan alat angkat dan angkut tersebut ( photo di atas ). Seperti biasa kita akan mengenal lebih jauh tentang bagian - bagian utama kendaraan tersebut, di antaranya :

Design by AW_Media

Beberapa fungsi utama dari sebuah kendaraan TMC adalah sebagai berikut :

>    STEERING CABIN

Steering Cabin atau ruang kemudi berfungsi sebagai tempat operator TMC mengendarai kendaraan tersebut sama seperti kendaraan truk pada umumnya dan tidak ada perbedaan sama sekali.

>    OPERATOR CHAIR

Operator chair adalah tempat duduk untuk operator TMC atau operator boom lift, ini yang membedakan antara truk biasa denga truk TMC, karena truk TMC terdapat kursi operator untuk mengoperasikan crane di area belakan steering cabin. Di tempat kursi operator ini terdapat terdapat beberapa tombol dan tuas untuk mengoparasikan crane.

> BOOM LIFT

Boom lift adalah sebuah lengan teleskopik yang dapat dioperasikan maju dan mundur sesuai dengan yang diinginkan, terdapat pulley dan hook untuk mengaitkan wire sling atau webbing sling. 

> MAST

Mast adalah sebuah sebuah struktur tiang yang kokoh sebagai tempat kedudukan boomlift, hydrolik, kursi operator, tangga operator serta komponen - komponen lainnya. Selain itu pula terdapat slewing mechanism yang dapat membuat mast tersebut dapat berputar 360 derajat. Mast tersebut bertumpu pada chassis atau rangka kendaraan truk itu sendiri dan diikat dengan baut yang sangat kuat, sehingga kokoh dan stabil.

> OUTRIGGER

Outrigger adalah sebuah tambahan kaki - kaki yang dapat keluar dan masuk menggunakan hydrolik yang terdapat pada TMC tersebut. Fungsi utama outrigger ini adalah untuk menopang dan menjaga kestabilan kendaraan TMC pada saat mengangkat beban dan memindahkan ke area landasan truknya. Sebelum melakukan pengangkatan outrigger akan di keluarkan dan diturunkan sampai badan truknya terangkat, jadi yang menopang truk nya bukan lagi roda kendaraan tapi outriggernya. 

> TRUCK BED

Truk bed adalah sebuah landasan flat yang terdapat pada badan truk yang terbuat dari plat baja yang kuat. Fungsi nya adalah untuk menempatkan beban berupa material, alat - alat, mesin dan sejenisnya.

Itulah beberapa fungsi dari beberapa bagian utama dari sebuah TMC atau Truck Mounted Crane, dan masih banyak bagian - bagian lainnya yang sangat penting juga tapi tidak saya jelaskan di sini secara detail. 


3.    REACH STACKER

Ada lagi kendaraan yang masuk dalam kategori alat angkat dan angkut otomatis yaitu kendaraan Reach Stacker yaitu kendaraan angkat dan angkut ini khusus mengangkat peti kemas atau kontainer dan memindahkan ke tempat lain. Memang kendaraan ini hanya digunakan didalam area saja, maka dari itu kendaraan jenis ini jarang kita temui di jalan - jalan pada umumnya. Kendaraan ini banyak digunakan oleh perusahaan cargo peti kemas, pelabuhan peti kemas, pergudangan khusus peti kemas.

Photo by AW_Media

Secara fungsi hampir sama dengan Forklift pada umumnya, bagian - bagian utamanya terdiri dari, Boomlift, Operator Cabin, Counter weight, Spreader bar, Rotator atau Swing Rotator.

Fungsi bagian - bagian utama kendaraan Reach Stacker

Photo by AW_Media


>    COUNTER WEIGHT

Counter weight adalah pemberat kendaraan yang ada di bagian belakang dan menyatu dengan body kendaraanmya. berfungsi sebagai penyeimbang dan menstabilkan kendaraan ini pada saat mengangkat dan membawa beban. 

>    BOOM LIFT

Boom lift adalah sebuah lengan teleskopik yang dapat dioperasikan maju dan mundur sesuai dengan yang diinginkan, boom lift ini ditopang oleh dua buah hydrolik yang berfungsi untuk mengangkat beban dan boom lift itu sendiri. Pada boom lift ini juga terpasang swing rotary dan spreader bar.

>    SPREADER BAR

Bagian yang terpasang pada boom lift yaitu spreaderbar yang berfungsi untuk mengangkat peti kemas atau kontainer. Pada spreaderbar ini terdapat empat pengait ( Hook ) yang berfungsi untuk menjepit peti kemas pada setiap ujung - ujungnya. Spreaderbar ini dapat memanjang dan memendek sesuai ukuran peti kemas yang diangkatnya menggunakan system hydrolik yaitu 20 feet sampai 40 feet.

Pada spreaderbar ini juga terdapat swing rotator yang berfungsi untuk memutar dan meratakan spreaderbar pada saat menyusun peti kemas.

Itulah sedikit gambaran mengenai fungsi dari bagian - bagian utama kendaraan reach stacker. Silahkan lihat link video ini tentang Reach Stacker

Baiklah rekan - rekan pembaca setia, selain contoh di atas ada beberapa alat angkat dan angkut lainnya yang tidak saya jelaskan di sini, seperti handpallet manual dan otomatis, forklift khusus pergudangan, dan sejenisnya.

Semoga artikel yang saya tulis ini bermanfaat dan berguna buat rekan - rekan pembaca semuanya dan menjadi sumber inspirasi buat rekan - rekan yang ingin menuangkan hobi menulis, membaca dan bercerita tentang seputar dunia proyek.

Salam dan Sukses

AW_MEDIA

Jangan lupa lihat link Youtubenya ya...



Silahkan lihat artikel lainnya :